Semangat Ramadan, Polisi Ajak Tahanan Tadarus dan Belajar Baca Alquran

Salah satu anggota Dittahti Polda Jatim saat mengajari salah satu tahanan mengaji (Foto / Istimewa) Salah satu anggota Dittahti Polda Jatim saat mengajari salah satu tahanan mengaji (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Memulyakan bulan Ramadan, Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda Jawa Timur menggelar kegiatan tadarrus Alquran dan belajar mengaji bersama dengan para tahanan. Program ngaji bersama ini pun disambut antusias para tahanan. Mereka terlihat bersemangat menyemaraakan bulan suci Ramadan, meski terkurung dalam penjara.

Setiap hari, selepas salat subuh dan menjelang berbuka, para tahanan berkumpul di tempat khusus untuk menggelar bertadarus dan belajar mengaji.  Dengan sabar para pengajar ini menuntun para tahaan melafalkan Alquran secara bergantian.

Para tahanan pun tampak khusyuk dan sangat menikmati moment langka ini. Suasana hangat bercampur haru bahkan begitu terasa saat polisi memberikan motivasi kepada para tahanan agar tidak putus asa selama menjalani hukuman.

Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Jatim AKBP Deny Abraham mengatakan, program mengaji bersama tahanan sengaja digelar untuk menyemarakkan Ramadan. Selain itu, untuk memberi kesempatan para tahanan beribadah dan memperbaiki diri.

"Harapan kami, mereka kembali sadar dan tidak mengulangi perbuatannya begitu bebas nanti," katanya, Rabu 21 April 2021.

Deny mengatakan, untuk progam mengaji bersama tahanan, pihaknya membagi dua kelompok. Kelompok pertama yakni belajar mengaji untuk tahanan yang sama sekali tidak bisa mengaji. Kelompok kedua, yakni tahanan yang sudah bisa mengaji tetapi belum lancar.

Bagi yang belum bisa membaca Alquran sama sekali mereka akan mendapatkan pelajaran pengenalan huruf hijaiyah dan makhorijul huruf. Sementara bagi yang sudah bisa membaca Alquran akan diperdalam ilmu tajwidnya.

"Kami siapkan anggota yang mahir mengaji untuk mengajar. Alhamdulillah, semuanya antusias," ujarnya.

Denny mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya polisi untuk membimbing tahanan sehingga mereka sadar dan tidak mengulangi apa yang telah dilakukannya selama ini. Polisi ingin menjadikan bulan Ramadan ini sebagai titik balik bagi tahanan untuk merenungkan segala perbuatan yang telah dilakukan.

Kegiatan mengaji dan tadarrus Alquran ini pun disambut positif para tahanan. Mereka mengaku senang karena mendapatkan ilmu baru tentang Alquran. Selain itu kegiatan ini juga bisa menjadi bekal kebajikan saat mereka bebas dari penjara nanti.

"Kami bersyukur masih punya kesempatan belajar mengaji di tempat ini," kata salah seorang tahanan, Hariyono.

 


(ADI)