Kediri: Pemerintah Kota Kediri mengurangi 2.623 data sektoral Satu Data Indonesia (SDI) Kota Kediri pada 2024. Tujuannya, target kinerja di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) semakin terukur.
Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menyatakan bahwa peninjauan data dilakukan pada 2023. Pengurangan data sektoral di setiap OPD hingga tingkat kelurahan setelah mendapatkan data prioritas.
"Di tahun ini, beberapa kajian-kajian dan penelitian yang dilakukan juga sudah menggunakan data-data yang dihimpun melalui portal satu data," ucap Chevy dilansir dari Antaranews.com pada Selasa, 12 Desember 2023.
Pada 2022, pemkot telah memperkuat sistem, menyusun tata kelola, membuat katalog data, dan menyediakan dashboard eksekutif data prioritas. Pada 2023, Bappeda fokus perluasan ekosistem dan integrasi data antara SDI Pusat, Sata Jatim, dan SIPD e-walidata.
Implementasi kode referensi dan data induk juga ditambahkan, serta inter-probabilitas data prioritas untuk mendukung kajian lingkungan hidup strategis, rencana pembangunan, dan rencana strategis.
Pada 2024, Pemkot Kediri akan memanfaatkan ekosistem, daftar data, dan data prioritas untuk diakses melalui portal SDI Kota Kediri, untuk perencanaan, monitoring, evaluasi pembangunan, dan peningkatan kualitas layanan pemerintah.
Kepala Diskominfo Kota Kediri, Apip Permana, menyatakan harapannya bahwa SDI Kota Kediri dapat menghasilkan data berkualitas untuk mendukung program dan kebijakan pemerintah.
Kepala BPS Kota Kediri, Parjan, menekankan pentingnya IPM sebagai indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia. IPM Kota Kediri pada tahun 2023 mencapai nilai tertinggi di eks Karisidenan Kediri, menunjukkan kinerja Pemkot Kediri yang sangat baik.
" IPM Kota Kediri ditahun 2023 memiliki nilai tertinggi se-eks Karisidenan Kediri, yaitu 80,97." ungkap Parjan.
(SUR)