”Kalo saya lihat kemungkinan dari masa Qin atau Ming. Data temuan keramik asing di Perairan Bawean akan bernilai sangat besar bagi ilmu pengetahuan dalam merekonstruksi sejarah budaya Bawean,” kata Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik, Khairil Anwar, Kamis 12 Agustus 2021.
Selain itu, di perairan Bawean juga sudah ditemukan bukti arkeologis keberadaan Kapal SS Bengal. Dan kapal ini merupakan kapal uap cargo tercanggih di masa pengaruh perdagangan bangsa Eropa. “Sedangkan keberadaan data bawah air dari bangsa Tiongkok/Cina merupakan periode yang lebih tua. Bisa setara dengan masa Majapahit. Selama ini arkeolog baru menemukan bukti di daratan Bawean atas pengaruh Cina,” paparnya.
BACA JUGA : 5 Lomba Kuliner Ini Tak Pernah Ketinggalan Saat Perayaan 17 Agustusan, Apa Saja?
Dengan begitu, lanjutnya, data temuan dari laut ini akan melengkapi data peran Bawean dalam poros maritim Nusantara. “Menurut dugaan saya, Bawean sejak masa Majapahit telah menjadi daerah penghasil tikar pandan yang merupakan salah satu komoditas perdagangan yang dicari bangsa Cina. Sedangkan pada masa kemudian, tikar telah terbukti menjadi produk yang dicari bangsa Eropa di Bawean,” jelasnya.
(ADI)