Direktur Polairud Polda Jatim, Kombes Pol Arnapi mengatakan, bangkai TB Mitra Jaya XIX yang semula ditemukan terbalik sudah ditarik ke perairan dangkal di dekat Pelabuhan Ketapang, Kabupaten, Sampang, Madura. Namun, regu penyelam dari Basarnas Surabaya, Ditpolairud Polda Jatim, dan KPLP Tanjung Perak masih belum bisa memasuki tugboat tersebut karena beberapa kendala.
"Tim selam masih kesulitan masuk ke dalam kapal karena pintu utama (kanan) masih terkunci dari dalam. Kuncinya berbentuk slot," katanya, Selasa malam 26 Januari 2021.
Sementara pintu yang terbuka di sisi kiri ruang utama telah rata dan berada di dasar laut, sehingga juga tidak bisa dibuka. Di sisi lain, lanjut Arnapi, jarak pandang di dalam air hanya satu meter karena lumpur naik ketika gelombang naik.
"Di dalam kapal juga banyak benda-benda terapung yang juga terjebak di dalam," katanya
Karena kendala itulah tim berkoordinasi dengan pihak Kesyahbandaran untuk meminta pemilik TB Mitra Jaya XIX agar menyediakan peralatan untuk membalikkan bangkai kapal dalam posisi normal. Opsi lainnya yakni pemilik menyediakan kapal crane untuk mengangkat dan menggeser tugboat nahas tersebut.
"Atau melakukan pengelasan bawah air untuk membuka pintu," katanya.
Selain melakukan penyelaman ke bangkai TB Mitra Jaya XIX yang tenggelam, tim gabungan juga melakukan penyisiran di perairan sekitar kecelakaan untuk mencari lima ABK malang itu, jika kemungkinan terbawa arus, bukan terjebak di dalam tug boat. Namun, penyisiran hingga kini juga belum membuahkan hasil.
Diketahui, TB Mitra Jaya XIX tenggelam setelah ditabrak KM Tanto Bersinar di Perairan Karangjamuang, Gresik, Sabtu 24 Januari 2021. Nahas terjadi saat TB Mitra Jaya XIX menggandeng Tongkang Makmur Abadi V dari Pelabuhan Sungai Puting, Kalimantan Selatan. Akibat insiden ini lima ABK selamat, sementara lima lainnya hilang.
(ADI)