Singapura Siapkan Bantuan Peralatan Kesehatan untuk Indonesia Senilai Hampir Rp 120 Miliar

ilustrasi / Medcom.id ilustrasi / Medcom.id

JAKARTA : Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryopratomo menjelaskan, dalam kondisi pandemi covid-19, fokus yang ia ingin kerjakan dalam waktu dekat ini adalah bagaimana kerja sama dalam bidang kesehatan bisa dilakukan antara Indonesia dengan Singapura. 

Kemudian, ia menginfokan bahwa selama ini kerja sama dalam bidang kesehatan antara kedua belah negara sudah terjalin dan bahkan sudah dilaksanakan. Misalnya, pada 4 November 2020 mendatang, Singapura akan memberikan bantuan untuk pemerintah Indonesia berupa peralatan kesehatan yang nilainya hampir Rp 120 miliar.

“Tetapi kan tidak bisa berhenti di sana, yang harus dipikirkan adalah bagaimana kemudian dalam bidang pendidikan dan ilmu kesehatan ini yang saya kira menjadi pekerjaan yang harus dilakukan. Karena kedua negara tentu berupaya untuk bisa keluar dari covid-19,” kata Tommy, sapaan Suryopratomo dalam diskusi virtual Newsmaker Medcom.id yang bertajuk “Indonesia – Singapura; Diplomasi Ekonomi di Tengah Pandemi“ pada Sabtu, 31 Oktober 2020.

Di samping itu, kedua negara saat ini juga sedang menghadapi resesi. Pertumbuhan ekonomi negatif dan angka pengangguran meningkat. Sehingga ia berharap, kerja sama dalam bidang ekonomi pun dapat terjalin antara Indonesia dengan Singapura agar pertumbuhan ekonomi kedua negara dapat terdorong.

“Ini harus segera dipulihkan supaya orang masih punya harapan dan kemudian pembangunan itu bisa berlanjut. Karena kalau pembangunan terus tumbuh negatif, itu akan membuat banyak orang sulit, tidak punya pekerjaan, yang akhirnya membuat orang putus asa dan kemudian bisa mengganggu persoalan sosial,” sebutnya.

Lalu, yang menjadi beban terberat baginya adalah bagaimana tetap mempertahankan Singapura sebagai investor terbesar untuk Indonesia. Sebab, selama satu dekade, Singapura berada dalam jajaran negara yang paling besar melakukan investasi.

“Jadi hal seperti itu yang menjadi pekerjaan rumah KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) dan saya sebagai duta besar,” imbuhnya.

Adapun sebelum pandemi covid-19 melanda Indonesia, pada Januari 2020 lalu, Presiden Jokowi menginstruksikan bahwa tugas diplomasi itu 80 persen di bidang ekonomi. Menanggapi hal tersebut, Tommy menilai karena saat ini kondisinya Indonesia telah dilanda covid-19 selama 8 bulan, maka diplomasi ekonomi dan kesehatan harus dilakukan secara paralel. Selain itu, ia mengatakan bahwa Singapura tetap melihat Indonesia sebagai tempat potensial untuk berinvestasi. 

Berdasarkan laporan terakhir dari Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang disampaikan oleh jurnalis senior tersebut, menyebutkan, investasi pada 2020 memang menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tetapi yang menjadi perhatian adalah sepertiga dari investasi yang masuk ke Indonesia di tahun ini berasal dari Singapura.

“Jadi itu menunjukkan bahwa bagi Singapura, Indonesia menjadi tempat yang sangat penting. Karena itu, sekali lagi, dua ini (ekonomi dan kesehatan)  tetap dilakukan secara paralel sama dengan apa yang dilakukan di dalam negeri saat ini. Arahnya jangan sampai kita tertular oleh covid-19 tetapi jangan sampai kemudian terkapar oleh virus PHK (pemutusan hubungan kerja),” tegas Tommy. 


(ADI)

Berita Terkait