JOMBANG : Hobi yang ditekuni bisa mendatangkan rezeki. Seperti Brilian Agam Arisoma (20), pemuda asal Dusun Kedung Sambi, Desa Kesamben, Kecamatan Kesamben Jombang ini. Bermodal barang bekas, dia mampu menyulapnya menjadi miniatur motor.
Ditemui di rumahnya, pemuda yang baru lulus SMA itu mengaku mulai menemukan ide membuat miniatur sepeda motor sejak 2015. Awalnya, ia gemar memodifikasi motor miliknya. "Itu dari hobi, sejak kecil suka motor. Jadinya ya ingin buat versi kecilnya begitu. Itu sejak masih sekolah SMP," ungkap Agam, Senin 18 Juli 2022.
Dikatakan Agam, keterampilan membuat miniatur sepeda motor dipelajari secara otodidak. Di awal-awal pembuatan, karyanya banyak yang gagal. Tapi lambat laun ia mulai menemukan karya terbaiknya. Tak jarang, karya-karya miliknya diunggah ke media sosial.
Dari unggahan di berbagai media sosial itu, Adam menyebut banyak orang yang tertarik dengan karyanya. Bahkan ada juga yang langsung ingin membelinya. Sehingga banyak orang yang mendatangi kediamannya untuk memesan karyanya, atau sekadar melihat proses pembuatan miniatur sepeda motor buatannya.
"Akhirnya teman-teman datang ke rumah, melihat dan akhirnya membantu support untuk membuka pesanan. Lama kelamaan ada yang tertarik dan memesan," bebernya.
Agam menjelaskan, pembuatan miniatur sepeda motor bergantung pada barang bekas dan imajinasi. Imajinasi dibutuhkan untuk merangkai kabel tembaga, kawat, cotton bud, spon, lem dan pernak pernik barang bekas lainnya. Selain itu, proses pembuatan miniatur sepeda motor cukup memakan waktu, tergantung dari tingkat kesulitannya.
Baca juga : Atlet Woodball Memilih Jadi Mahasiswa Perawat di Unusa, Ini Alasannya
"Satu motor kalau yang tidak rumit biasanya selesai sekitar 2 mingguan. Tapi kalau rumit, bisa sampai satu bulan waktu pengerjaannya," katanya.
Usai membuat miniatur sepeda motor pesanan para konsumen, Agam selalu mendokumentasikan karyanya dan diunggah di media sosial. Sedangkan untuk harga, Agam menyebut tinggi rendahnya bergantung dengan tingkat kesulitan pesanan dari konsumen. Hal ini dikarenakan Agam membuat miniatur sepeda motor tidak menggunakan karyawan.
"Mulai dari Rp200 ribu per miniatur motor, sampai Rp500 ribu. Tergantung kesulitan dan itupun masih tergantung dari pemesanan, permintaannya motor yang seperti apa gitu," bebernya.
Dalam waktu satu bulan, Agam mengaku hanya mampu mengerjakan 2 pesanan konsumen. Meski belum terlalu banyak, Agam mengaku sangat bangga dengan hasil karyanya yang bisa mendatangkan cuan dan bisa untuk menambah penghasilan.
"Kalau omzetnya satu bulan sekitar satu jutaan rupiah. Soalnya pemesanan masih ada dua gitu, per bulannya. Jadi ujian mempunyai usaha seperti ini ya itu, selain teliti dan pelan-pelan untuk pembuatannya," pungkasnya.
(ADI)