LAMONGAN : Ratusan nelayan di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamonggan berhenti melaut, Sabtu 13 Februari 2021. Penyebabnya, gelombang tinggi serta cuaca ektrem sejak akhir Januari lalu membuat mereka takut. Sebab, petaka bisa mengancam sewaktu-waktu.
Ratusan kapal milik nelayan bersandar di Pelabuhan Brondong. Beberapa nelayan juga memilih duduk santai atau memperbaiki jaring, kapal serta perlengakapan untuk menangkap ikan.
"Kalau sudah cuaca buruk begini ya berhenti melaut. Takut semua. Sebab, ombaknya besar. Bisa sampai 4 meter. Anginnya juga kencang dan hujan deras," kata salah seorang nelayan, Mualimin.
Mualimin mengatakan, akibat cuaca ektrem, beberapa nelayan asal Lamongan juga banyak yang tidak bisa kembali. Mereka memilih berhenti dan berlindung di pulau-pulau kecil.
Kalau memaksa berlayar bisa bahaya," katanya.
Menghadapi cuaca ekstrem seperti ini para nelayan kata Mualimin hanya bisa menunggu. Mereka tidak akan melaut sebelum cuaca kembali normal.
"Kalaupun terpaksa ya cari ikan di perairan dangkal, tak jauh dari bibir pantai," ucapnya.
Sementara itu, akibat ombak besar ini, beton pemecah ombah di perairan Lamongan juga rusak. Menurut perangkat Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, kerukan beton pemecah ombak terjadi di sepanjang 30 meter di bibir pantai.
"Kondisi ini memang mengkhawatirkan. Sebab, ombak bisa menyebabkan abrasi dan merusak permukiman warga," kata Perangkat Desa Labuhan, Hedi Rusli.
(ADI)