SURABAYA : Daerah berstatus level 1 penyebaran covid-19 di Jatim bertambah. Dari semula 25 daerah menjadi 27 daerah. Itu berdasarkan assessment situasi covid-19 dari Kemenkes RI per 25 September 2021, yang dirilis 26 September 2021.
Adapun kabupaten/kota yang masuk dalam level 1 yaitu Tuban, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Ponorogo, Kabupaten Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Magetan, Kabupaten Madiun, Lumajang, Lamongan, Gresik, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kota Surabaya, Kabupaten Kediri, Jombang, Jember, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, dan Banyuwangi.
Sementara untuk level 2 masih ada 11 daerah. Di antaranya, Tulungagung, Trenggalek, Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun dan Bangkalan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berterimakasih atas kerjasama dan gotong royong dari berbagai elemen strategis masyarakat. “Alhamdulillah, atas ikhtiar, kerjasama dan doa kita semua. Suasana seperti ini patut kita syukuri. Namun mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) serta percepatan vaksinasi,” ujarnya.
Khofifah juga menyebut Jatim merupakan provinsi dengan kabupaten/kota level 1 terbanyak di Jawa-Bali yaitu 27 kabupaten/kota. Selanjutnya, diikuti dengan DKI Jakarta sebanyak 2 kabupaten/kota (Kepulauan Seribu dan Jakarta Timur), Jawa Barat sebanyak 2 kabupaten/kota (Pangandaran dan Cianjur), Jawa Tengah 1 kabupaten/kota (Demak).
Mantan Mensos RI tersebut menjelaskan, jumlah level tersebut diperoleh dari assesment yang dilakukan Kemenkes RI berdasarkan atas hasil 6 parameter. Diantaranya, Kasus Konfirmasi, Rawat Inap RS, Kematian, Testing, Tracing dan Treatment yang dilakukan secara masif dan terukur sehingga menghasilkan predikat memadai.
Meski demikian, Khofifah terus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap memiliki kewaspadaan berganda dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Ini penting, karena kedisiplinan terhadap prokes menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling kita dari penularan covid-19.
“Kita harus tetap waspada karena saat ini beberapa negara tetangga kita sedang berjuang menghadapi gelombang ketiga. Kedisiplinan terhadap prokes dan gotong royong untuk percepatan vaksinasi Insya Allah mampu mencegah terjadinya gelombang tiga itu,” pungkasnya.
(ADI)