TUBAN : Tak hanya di Lamongan, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar juga terjadi di Tuban. Sejak tiga pekan terakhir, sejumlah SPBU mengalami kekosongan stok, sehingga menyulitkan sopir transportasi umum maupun angkutan berat untuk mengisi. Saking sulitnya, beberapa kendaraan terpaksa harus menginap di area SPBU untuk menunggu pasokan solar datang.
Seperti yang terjadi di SPBU Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu. Sejak tiga hari lalu, aktivitas di SPBU ini sepi. Tak ada satupun petugas yang terlihat melayani pembeli. Bahkan mesin BBM jenis solar serta pertalite di matikan.
Sementara sejumlah angkutan berat seperti trailer, tronton serta truk bpks parkir di area SPBU. Kendaraan bermesin diesel ini terpaksa diinapkan untuk menunggu pasokan solar datang. Sebab bahan bakar yang dimiliki telah menipis dan rawan habis di tengah perjalanan.
Informasi yang dihimpun, kelangkaan BBM terpantau merata di sepanjang jalur nasional pantura Kabupaten Tuban. Sejak tiga pekan terakhir, BBM jenis solar dan pertalite kerap menghilang di sejumalh SPBU. Akibatnya, beberapa SPBU yang masih memiliki stok diserbu kendaraan, hingga menyebabkan antrean panjang.
Baca juga : Solar Langka, Ratusan Kapal Nelayan Lamongan Tak Melaut
"Antre solar pak, sulit banget pak di sini solar. Sudah nyari di tiga SPBU. Ini SPBU yang keempat," kata sopir dump truck Jinanto, Jumat 12 Agustus 2022.
Pengakuan sama juga disampaikan kernet truk Abdul Hamid. Dia mengatakan sudah mencari solar di lima SPBU. Namun, semuanya kosong. "Kami dari Gresik sudah cari, semuanya kosong. Sudah tiga minggu ini sulit cari solar. Tinggal ada di sini, sudah antre setengah jam. Ini mau ngantar ikan ke Jakarta," terangnya.
Pantauan di lokasim antrean kendaraan pemburu BBM mengular hinga jalan raya, cukup mengganggu lalu lintas. Warga berharap pemerintah turun tangan mengatasi kelangkaan BBM ini.
(ADI)