JAKARTA: Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengamankan sebanyak 115 kendaraan travel gelap atau yang tidak memiliki izin trayek yang membawa penumpang mudik keluar Jabodetabek menjelang pelarangan mudik pada 6-17 Mei.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan ratusan travel gelap tersebut merupakan hasil operasi kepolisian selama dua hari, yakni Selasa, 27 April dan Rabu, 28 April di beberapa lokasi.

"Sebagian dari mereka mengiklankan dirinya melalui media sosial, baik Facebook, Instagram, dan sebagainya," kata Sambodo, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 29 April.

Ia mengatakan travel gelap tersebut mengangkut penumpang dari Jakarta ke berbagai daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan ada yang mengantar sampai ke Lampung. Mereka mematok tarif lebih tinggi dari harga normal.

"Rata-rata mereka memasang tarif di atas tarif normal dan keseluruhan penumpang tersebut tidak ada persyaratan atau diminta menunjukkan surat bebas covid-19," jelas Sambodo.

Sambodo mengatakan untuk para penumpangnya akan diputar balik ke tempat asal atau diantar ke terminal.

"Tadi pagi sudah ada beberapa orang yang menggunakan bus polisi, kami antar ke Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Kalideres," jelasnya.

Sambodo menambahkan, kepada para pengemudi sopir gelap akan dijerat Pasal 308 Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Mereka terancam hukuman pidana maksimal dua bulan atau denda maksimal Rp500 ribu.

Lebih lanjut, Sambodo mengatakan operasi ini dilakukan sebagai peringatan bagi travel gelap lainnya agar tidak beroperasi saat larangan mudik.

"Sebagai upaya untuk memberikan efek jera masyarakat bahwa kami serius untuk melakukan penyekatan peniadaan mudik," kata Sambodo.

(TOM)