Napi Kasus Pembunuhan di Lapas Malang Tewas Gantung Diri

Ilustrasi Ilustrasi

MALANG: Narapidana (napi) kasus pembunuhan, Agus Widodo, tewas gantung diri di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang, Kota Malang, Jawa Timur,  Selasa, 27 September 2022. Napi tersebut ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 09.30 WIB.

"Tadi pagi ada laporan ke kami bahwa ada WBP (warga binaan pemasyarakatan) yang meninggal karena gantung diri. Meninggal karena gantung diri itu ada di lengkong. Lengkong itu antara tembok dengan tembok, masih di dalam, dia bekerja," kata Kalapas Kelas I Malang, Heri Azhari, saat ditemui di Lapas Kelas I Malang.

Heri menerangkan, usai mendapatkan informasi adanya warga binaan gantung diri, petugas langsung mendatangi lokasi. Saat diperiksa oleh dokter medis lapas, korban dinyatakan tewas lantaran gantung diri.

"Dokter yang periksa, memang ada ciri-ciri bunuh diri. Ciri-ciri bunuh diri, itu dari dokter medis. Kemudian tapi perlu kepastian, maka kami melakukan koordinasi dengan Polsek Blimbing," ujarnya.

BACA: Hakim Itong Isnaeni Dituntut 7 Tahun Penjara

Selang beberapa saat, tim dari Inafis Polresta Malang Kota dan Polsek Blimbing datang untuk melakukan olah TKP. Dari hasil penyelidikan polisi, korban dinyatakan meninggal karena bunuh diri.

"Keluarganya ada di Polsek, kemudian menerima. Saya katakan kalau memang mau visum monggo silahkan," bebernya.

Heri menjelaskan, korban dilaporkan gantung diri di sela-sela bekerja bercocok tanam di dalam lapas. Saat itu, korban berpamitan kepada petugas jaga untuk menuju sebuah ruangan kosong.

"Di situ ada petugas yang mengawasi bekerja, tapi dia (korban) mau menaruh sesuatu ke tempat kosong. Tempat itu kan selalu terkunci, karena kalau kerja alat-alat di sana. Nah begitu cek waktu 09.30 WIB dilihat dia sudah di atas. Kaget kawannya. maka dilakukan tindakan," jelasnya.

Korban ditemukan gantung diri menggunakan tali tampar yang disambung. Tali tampar tersebut biasanya digunakan oleh WBP saat bekerja bercocok tanam di dalam lapas.

"Sehari-hari dia (korban) normal, kami juga melakukan dan membentuk tim, apa sebabnya. Dilakukan juga pemeriksaan ternhadap teman dan kerabat yang di kamar. Hasilnya memang mengatakan bahwa santai-santai aja, tidak ada keluhan. Artinya normal saja. Karena pengaruh itu kan bisa kapan saja. Apalagi kasusnya seperti itu," ungkapnya.

 


(TOM)

Berita Terkait