Berseluncur Pakai Kebaya, Cara Anak Malang Peringati Hari Kartini

Salah satu anggota Komunitas Mafest bersiap berseluncur dengan berbaju kebaya. (metrotv) Salah satu anggota Komunitas Mafest bersiap berseluncur dengan berbaju kebaya. (metrotv)

MALANG: Beragam cara dilakukan kaum perempuan memperingati Hari Kartini, 21 April. Di Malang, Jawa Timur, puluhan anak-anak menggelar aksi bersepatu roda dengan mengenakan pakaian kebaya. Tengok yuk..

Seperti biasa, tepat pukul 15.30 WIB,  puluhan anak usia sekolah dasar yang tergabung dalam Komunitas Malang Freestyle Slalom Team (Mafest) berkumpul dan mempersiapkan diri, di trotoar Jalan Ijen Boulevard, tepatnya di barat Rumah Dinas Wali Kota Malang.

Namun latihan rutin olah raga sepatu roda yang sudah mereka lakukan bertahun-tahun lamanya, kali ini terasa istimewa karena digelar sehari jelang Hari Hartini.
 
Sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa RA Kartini, anak usia 4 hingga 12 tahun tersebut tidak menggunakan kaos olahraga namun mengenakan kain kebaya dan jarik.

Meski mengalami kesulitan dalam bermanufer, mereka tetap semangat berlatih dengan bimbingan sang pelatih serta pengawasan langsung orang tua di pinggir lintasan.

"Senang latihan pakai kebaya, meski sudah harus jatuh berkali-kali, " ujar Nayla Putri Chira, salah satu anggota Komunitas Mafest

Sementara Pelatih Badai Risky mengatakan memberikan pelatihan bagi anak usia balita dan sekolah dasar agar menguasai olah raga ekstrim ini dirasa sangat menantang.

Selain memiliki kemampuan dan keterampilan inline skate, mereka dituntut menguasai dasar psikologi berkomunikasi dengan anak di bawah umur. Apalagi dengan memakai baju kebaya dan jarik yang membuat gerakan menjadi sulit.

"Dengan baju nasional kebaya dan kain jarik saat bersepatu roda, anak-anak dapat merasakan perjuangan dan melanjutkan pergerakan Kartini  demi kesetaraan hak dan derajat perempuan Indonesia, " ujarnya


(TOM)

Berita Terkait