JOMBANG: Arkeolog Balai Pelestari Kebudayaan Jawa Timur, menemukan batu tatakan pripih yang berada di dalam sumur di Candi Blawu, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur. Sayangnya isi pripih berupa logam mulia emas dalam keadaaan hilang lantaran sudah dijarah.
Batu tempat pripih ditemukan dalam kegiatan eskavasi tahap dua yang dilakukan para arkeolog sejak enam hari lalu. Posisi tatakan pripih ditemukan di area sumuran candi di bagian tengah situs kuno yang diyakni sebagai peninggalan pra kerajaan majapahit. Letak batu pripih, berada di dalam sumur berbentuk persegi berdimensi 1,5 x 1,5 meter.
Menurut arkeolog, bentuk tatakan pripih, diketahui berbahan batu andesit berbentuk lonjong berukuran 70 x 54 cm. Tatakan itu, biasanya dipakai untuk menempatkan pripih atau benda-benda berharga yang lazim digunakan sebagai nyawa atau titik sakral dari sebuah candi.
BACA: Bom Ikan Meledak di Pasuruan! Rumah Hancur, Istri Terluka
"Terkait dengan batu yang memiliki lubang berukuran 22 x 22 cm ini sangat dimungkinkan batu menempatkan dari pripih dari candi. pripih ini merupakan bekal magisnya sesuatu yang memiliki sakral yang umumnya ditempatkan di sumuran candi, " ujar Pahadi, Arkeolog.
Para arkeolog menyebut, saat digali pripih tersebut sudah hilang lantaran sudah dijarah oleh orang tak bertanggung jawab. Sebab, di area kanan dan kiri dinding sumur, terdapat sebuah lubang bekas galian.
"Hilangnya itu diambil di sisi timur dan barat rusak seperti lubang-lubang. Jadi mereka menjarah itu istilahnya membuat lubang jadi kayak di gangsir gitu, " ujarnya.
Diketahui, situs Blawu ini sudah dilakukan dua kali ekskavasi. Para erkeolog berencana mengupas lahan seluas 300 meter persegi tersebut guna menemukan isi seluruh bangunan kuno yang diduga dibangun sebelum kerajaan Majapahit berdiri.
(TOM)