Istri Wiji Thukul Meninggal, Perjuangan Menegakkan Keadilan Tetap Berlanjut

Sipon menggenggam foto suaminya,Wiji Thukul, pada 2013. MI/Widjajadi Sipon menggenggam foto suaminya,Wiji Thukul, pada 2013. MI/Widjajadi

Istri aktivis HAM Wiji Thukul, Dyah Surijah, meninggal pada Kamis, 5 Januari 2023, akibat serangan jantung. Dyah atau akrab disapa Sipon, dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Astana Purwoloyo Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Jumat, 6 Januari 2023, pagi.

Adik kandung Wiji Thukul, Wahyu Susilo, mengatakan Sipon merupakan sosok perempuan yang tangguh. Selama hidupnya, Sipon teguh memperjuangkan kemanusiaan.

"Hampir seperempat abad menanti keadilan, menanti pulang dan kepastian Thukul, dan sampai akhir hayatnya dia tidak menyerah. Dia bukan istri aktivis, tapi dia sendiri aktivis," kata Wahyu Susilo dikutip dari Medcom.id, Jumat, 6 Januari 2023.

"Kalau di puisi-puisi Thukul ada tulisan judulnya ketika jenderal marah, Thukul mengakui bahwa analisisnya Mbak Pon mengenai situasi terkini sehingga Thukul harus melarikan diri itu memperlihatkan bahwa Mbak Pon itu tidak istri aktivis, tapi dia aktivis itu sendiri," sambung Wahyu.

Menurut Wahyu, meskipun Sipon telah tiada, perjuangan untuk menegakkan keadilan dan mencari kepastian Wiji Thukul serta korban orang hilang lainnya akan terus dilanjutkan.

"Masih banyak cara untuk mencari keadilan dan kepastian terhadap keberadaan Wiji Thukul dan korban orang hilang lainnya yang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya. Misalnya dari pemerintah ada tim judicial untuk penyelesaian HAM," bebernya.

Wiji Thukul sendiri merupakan satu dari tiga belas orang hilang pada 1997-1998 di era Orde Baru. Sejak saat itu, Sipon terus berjuang mencari keadilan hingga titik darah penghabisan.


(SUR)