SURABAYA : Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahap II di Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah mencapai 95,2 persen per 12 September 2022. Angka ini melebihi capaian BIAN nasional, yaitu sebesar 85,1 persen. Berdasarkan data Rekapitulasi Laporan Imunisasi MR per kabupaten/kota 2022 periode 1 Agustus - 12 September 2022, cakupan MR di seluruh kabupaten kota di Jatim telah mencapai 2.238.481 anak dari total proyeksi 2.352.401 anak.
Seperti diketahui, vaksin MR atau Measles and Rubella vaccine merupakan vaksin untuk mencegah measles (campak) dan rubella (campak Jerman). Jika diperingkat secara nasional, per 12 September 2022, secara kuantitatif capaian Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat pertama untuk capaian BIAN Tahap II tertinggi yaitu 2. 238. 481. Sementara hari ini masih terus berjalan di berbagai daerah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, meskipun capaian imunisasi BIAN di Jatim telah melampaui target dari Kemenkes yakni 95,2 persen, dirinya meminta pelaksanaan imunisasi BIAN ini tetap dimaksimalkan. Untuk itu, Khofifah meminta berbagai pihak dan elemen strategis terutama Bupati/Wali Kota untuk memaksimalkan penyisiran bagi anak-anak yang belum mengikuti BIAN. Termasuk untuk kalangan kurang mampu dan difabel.
“Hari ini adalah hari terakhir dari pelaksanaan BIAN. Target dari Kemenkes setiap provinsi bisa mencapai 95 persen. Per 12 September 2022, Provinsi Jatim sudah mencapai 95,2 persen dan melebihi target nasional. Masih ada hari ini InsyaAllah jumlahnya pasti akan bertambah karena saya melihat pergerakan ini tetap berjalan,” kata Khofifah usai meninjau pelaksanaan BIAN di TK Islam Al Fajar.
Meskipun capain Pronvsi Jatim sudah melebihi nasional, pihaknya memohon agar Bupati/Wali Kota tetap menyisir wilayahnya terutama yang di wilayah pinggiran dan untuk kalangan kurang mampu dan difabel. "Apalagi saat ini Pak Kadinkes sedang Rakor di Jakarta dan kemungkinan pelaksanaan BIAN akan kembali diperpanjang, jadi diharapkan bisa menyisir daerah pinggiran untuk melakukan penjangkauan," ucapnya.
Baca juga : Konser Denny Caknan di Gresik Mendadak Batal, Penonton dan Pedagang Kecewa
Menurutnya, pelaksanaan BIAN ini sejalan dengan penguatan kualitas SDM di Jatim. Di mana, dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai elemen strategis. Adapun Target cakupan Kota Surabaya sendiri meliputi 175 ribu anak.
Angka ini, lanjut Khofifah merupakan yang tertinggi karena jumlah penduduknya yang juga tinggi. Untuk itu, lanjut Khofifah, dia berharap target yang telah dicapai hampir 93 persen untuk Kota Surabaya ini dapat meningkat di hari terakhir pelaksanaan BIAN.
“Kali ini sekolah dan tim nakes terdekat dan juga tidak kalah penting support orang tua menjadi bentuk sinergi dan kolaborasi untuk menyukseskan pelaksanaan BIAN ini. Terima kasih kerja keras seluruh elemen strategis terutama para nakes,” katanya.
Seperti diketahui, pelaksanaan BIAN di Jawa Timur dilakukan pada Agustus 2022. Kemudian diperpanjang pada tahap dua sampai dengan 13 September 2022 di seluruh kabupaten/kota. Pelaksanaan BIAN ini dilakukan dengan pemberian imunisasi tambahan campak rubella (MR) kepada sasaran anak usia 9 bulan sampai dengan 59 bulan dengan target sasaran sebesar 2.399.159 anak.
Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak, serta pos pelayanan imunisasi seperti posyandu, polindes, poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit secara gratis.
Kegiatan imunisasi tambahan campak rubella (MR) ini akan berhasil memberikan perlindungan terhadap penyakit campak dan sindrom kongenital rubella (kecacatan pada bayi dalam kandungan) kepada anak-anak tercapai target minimal ≥ 95 persen tinggi dan merata di seluruh desa. Vaksin MR 95 persen efektif untuk mencegah Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) seperti campak, rubella, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis b, meningitis, pneumonia serta polio serta telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
Sementara itu, capaian Imunisasi MR tingkat kab/kota di Jatim periode 1 Agustus - 12 September 2022 tertinggi adalah Kab. Lamongan sebesar 101,98 persen. Diikuti Kota Madiun sebesar 101,37 persen, dan Kab. Madiun 100,08 persen. Selain imunisasi tambahan campak rubella, Jawa Timur telah melaksanakan imunisasi kejar yaitu melengkapi imunisasi rutin (polio dan DPT-HB-HIB) yang belum lengkap didapat saat bayi dan balita di bawah dua tahun (baduta).
Pelaksanaan imunisasi kejar ini sudah mulai dilaksanakan sejak Bulan Mei 2022 dan akan terus berlangsung sampai semua anak yang belum lengkap imunisasinya dapat terimunisasi lengkap sesuai usianya. Kegiatan imunisasi kejar polio dan DPT-HEB B-HIB ini akan berhasil memberikan perlindungan terhadap penyakit Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) pada anak-anak jika tercapai target minimal ≥ 80 persen tinggi dan merata di seluruh desa.
(ADI)