Ternak Jangkrik Antarkan Pemuda di Tuban Jadi Jutawan

Lilik Setiawan saat memberi makan jangkrik hasil budidaya (Foto / Istimewa) Lilik Setiawan saat memberi makan jangkrik hasil budidaya (Foto / Istimewa)

TUBAN : Lilik Setiawan menemukan jalan suksesnya. Pemuda di Dusun Klampok, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban menjadi jutawan setelah sukses membudidayakan jangkrik. Saat ini, ia bisa meraup keuntungan Rp6,3 juta per pekan.

Lilik mengatakan baru menggeluti 1,5 tahun budidaya jangkrik tersebut. Berawal dari kondisi teman-temannya pehobi burung kesulitan mendapatkan pakan jangkrik alam. Lalu, dia belajar ke peternak jangkrik di Tulungagung.

Setelah ilmunya dirasa cukup, Lilik kemudian memberanikan diri membudi dayakan jangkrik dengan memanfaatkan lahan kosong di samping rumahnya. Setelah enam bulan membudidayakan jangkrik, Lilik baru mulai merasakan manfaatnya.

“Saat ini, saya baru punya 21 boks kayu berisi jangkrik. Tiga boks untuk jangkrik indukan dan 18 boks lainnya untuk pembesaran jangkrik yang siap dipasarkan,” katanya.

Menurutnya permintaan jangkrik terus meningkat.  Lilik bahkan kewalahan melayani permintaan pasar. Tak heran, Dari hasil budidaya itu, ia bisa meraup omzet Rp6,3 juta per pekan.

“Saat ini, setiap hari saya menjual 15 boks jangkrik dengan setiap boks berisi 24 kilogram. Harga jualnya Rp45.000 per kg. Sedangkan untuk biaya perawatan, saya mengeluarkan biaya Rp2,1 juta per minggu,” katanya.

Lilik pun sedikit membagikan resep budi daya jangkrik. Tahap awal, bahan yang diperlukan adalah kotak kayu dari triplek, pelepah pisang dan rak bekas telur sebagai rumah jangkrik. Sedangkan untuk pakannya, menggunakan pakan ternak ayam yang di haluskan terlebih dulu dan sayuran segar untuk minum jangkrik.

"Tunggu 40 hingga 50 hari dari proses bertelur hingga bisa dipanen," terangnya.

 


(ADI)