"Istilahnya dalam perbankan itu, KTP fisik adalah ATM nya dan IKD ini adalah mobile banking-nya. Tentu hal ini bertujuan untuk memudahkan segala kebutuhan terutama yang berkaitan dengan identitas kependudukan," kata Kepala Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Kediri Syamsul Bahri, dikutip dari Antaranews.com, Jumat, 10 Februari 2023.
Ia menambahkan, program itu sesuai dengan Permendagri Nomor 72 tahun 2022 tentang penyelenggaraan Identitas Kependudukan Digital (IKD) bagi ASN, PPPK, dan non-ASN.
"Berdasarkan arahan dari Dirjen Dukcapil RI, tahap pertama digitalisasi identitas kependudukan ditujukan bagi para pegawai Dukcapil. Alhamdulillah di Kota Kediri sudah selesai dan saat ini memasuki tahap kedua yakni digitalisasi identitas kependudukan bagi ASN, PPPK, dan non-ASN di lingkungan Pemkot Kediri," katanya.
Dirinya menyampaikan, pihaknya akan menargetkan, secara umum pada 2023 ini 25 persen penduduk Kota Kediri identitasnya telah terdigitalisasi, sebagaimana yang ditargetkan oleh Kemendagri untuk setiap kabupaten/kota.
"Jadwal tahap dua ini akan berlangsung hingga bulan Maret mendatang. Jika semua OPD sudah selesai selanjutnya akan menyasar target selanjutnya, yakni masyarakat umum. Pada 2023 ini 25 persen penduduk Kota Kediri identitasnya telah terdigitalisasi," katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, para ASN di lingkungan Pemerintah Kota Kediri yang telah ikut serta program ini dapat melakukan sosialisasi program IKD kepada masyarakat, sehingga dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan target dapat segera tercapai.
(SUR)