Pemkab Madiun Terus Berupaya Percepat Penurunan Stunting

Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Madiun Evi Tontro Pahlawanto bersama jajaran melakukan peninjauan bulan timbang balita sebagai upaya deteksi dini kasus stunting di Madiun agar segera ditangani dan ditekan. ANTARA/HO-Diskominfo Kab Madiun Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Madiun Evi Tontro Pahlawanto bersama jajaran melakukan peninjauan bulan timbang balita sebagai upaya deteksi dini kasus stunting di Madiun agar segera ditangani dan ditekan. ANTARA/HO-Diskominfo Kab Madiun

Madiun: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun terus berupaya melakukan percepatan penurunan angka stunting di wilayah setempat yang kini menjadi perhatian serius untuk diberantas.


Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Madiun, Evi Tontro Pahlawanto mengatakan sesuai data angka prevalensi stunting di Kabupaten Madiun tahun 2023 tercatat 11,66 persen.


"Dengan berbagai upaya, prevalensi stunting Kabupaten Madiun berhasil turun sampai 7,7 persen pada posisi 'cut-off' 30 Januari 2024," ujar Evi dikutip dari Antara pada Selasa, 13 Februari 2024. 


Ia menyebut, setidaknya terdapat sejumlah aksi konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Madiun. Yang paling dasar terkait master analisa situasi (ansit). Hal itu merupakan data dasar layanan dan cakupan sasaran yang akan diintervensi.


Sebagai upaya untuk terus menekan angka stunting, maka Pemerintah Kabupaten Madiun melalui dinas terkait aktif melaksanakan penimbangan balita dan bayi yang ada di wilayahnya. Terdapat sebanyak 35.178 balita yang menjadi sasaran penimbangan setiap bulannya.


Pemerintah Kabupaten Madiun juga melakukan inovasi melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, berupa pemberian bantuan protein hewani, yakni daging ayam dan telur ayam, untuk meningkatkan gizi keluarga sasaran.


Evi menegaskan, ibu yang memiliki balita harus rutin membawa anaknya ke posyandu sebulan sekali untuk ditimbang dan diukur tinggi badannya, sebagai upaya pemantauan tumbuh kembang anak.


"Sehingga jika dicurigai ditemukan kasus stunting maka dapat dideteksi dini dan diobati," katanya.


Ia meminta semua pihak terlibat aktif dalam melakukan langkah-langkah preventif dan intervensi kasus stunting guna mencapai target yang lebih baik dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Madiun.


Pemberian makanan tambahan lokal, pendampingan bayi dengan berat badan lahir rendah dan balita dengan masalah gizi melalui kunjungan oleh kader, merupakan sejumlah langkah nyata untuk menekan penurunan stunting. 


Kemudian, pelaksanaan kelas ibu balita, pendampingan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) dan ASI eksklusif, serta pemantauan pertumbuhan bayi dan balita.


(SUR)

Berita Terkait