JAKARTA: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab kondisi panas yang terjadi di Indonesia saat ini. Cuaca panas dipicu fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan El Nino merupakan fenomena terkait suhu muka laut (SML) yang terjadi di Samudra Pasifik dan mampu memicu dampak terhadap cuaca di wilayah yang terdampak. Sedangkan IOD adalah fenomena osilasi suhu air permukaan laut yang tak teratur yang menyebabkan wilayah barat Samudra Hindia lebih hangat dibandingkan wilayah timur Samudra Hindia.
"Kombinasi dari fenomena El Nino dan IOD yang diprediksi terjadi pada semester II 2023 dapat berdampak pada berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau 2023. Bahkan sebagian wilayah diprediksi mengalami curah hujan dengan kategori bawah normal atau lebih kering dari kondisi normalnya," ungkapnya kepada Media Indonesia, Sabtu, 10 Juni 2023.
BACA: 2 Jemaah Haji asal Jatim Meninggal Akibat Serangan Jantung
Menyikapi kemungkinan El Nino dan kondisi IOD positif tersebut, BMKG memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan. Pertama, optimalisasi penggunaan infrastruktur pengelolaan sumber daya air seperti waduk, bendungan, embung, dan sebagainya untuk menyimpan air di sisa musim hujan agar dapat dimanfaatkan pada periode musim kemarau.
"Langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko kekurangan air baik bagi kebutuhan masyarakat maupun untuk kebutuhan pertanian," kata Diwkorita.
Kedua, perlu dilakukan penyiagaan armada penanggulangan kebakaran hutan dan lahan untuk antisipasi meningkatnya potensi karhutla, terutama wilayah atau provinsi yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Terkait kondisi El Nino dan IOD ini, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan beradaptasi.
(TOM)