Gali Tanah Gudang Masjid, Warga Tulungagung Temukan Arca Naga

Pamong Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Winarto mengecek temuan kepala arca naga (Foto / Metro TV) Pamong Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Winarto mengecek temuan kepala arca naga (Foto / Metro TV)

TULUNGAGUNG : Sebuah arca berbentuk naga ditemukan warga Dusun Ngadirogo, Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. Lokasi penemuan berada di tempat warga menggali tanah untuk gudang masjid desa. Ini merupakan penemuan kedua, karena sebelumnya warga juga menemukan Arca Dwarapala di lokasi yang sama.

Kedua arca ini diduga merupakan bagian dari sebuah bangunan suci atau candi, yang diperkirakan berasal dari zaman Kerajaan Majapahit. Yasin, salah satu warga mengatakan Arca berkepala Naga ini ditemukan dua hari setelah Arca Dwarapala. Awalnya mereka hanya mengumpulkan sejumlah batuan yang dirasa aneh saat melakukan penggalian.

Namun saat membersihkan batuan, mereka mencoba merangkai batuan ini yang kemudian membentuk sebuah Arca dengan kepala Naga. “Arca Naga ini ditemukan tidak dalam kondisi utuh, berserakan begitu, setelah dibersihkan dan dirangkai ternyata bentuknya seperti ini,” ujarnya.

Pamong Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Winarto mengatakan, dari hasil pengukuran Arca Naga ini mempunyai panjang total 126 cm, dengan lebar 22 cm. Arca tersebut merupakan temuan kedua di lokasi yang sama. Mereka telah melaporkan temuan kedua arca ini ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.

Baca juga : BNPT : 2.157 Orang Indonesia Gabung ISIS

Nantinya BPCB Jawa Timur akan menerjunkan tim untuk keperluan survey dan rekomendasi eskavasi. “Ini kita masih menunggu kapan tim akan datang, tapi temuan ini sudah kami laporkan,” jelasnya.

Sekertaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Tulungagung, Trijono menjelaskan, Arca Naga ini diduga merupakan bagian dari ornamen sebuah candi. Dari hasil pengamatan tidak ditemukan adanya lubang pada bagian mulut Arca Naga tersebut. Jika terdapat lubang maka Arca ini merupakan Jaladwara pada bagian candi.

“Tapi karena tidak ada lubang dugaannya Arca Naga ini bagian dari tangga pintu masuk candi,” tuturnya.

Dugaan keberadaan adanya sebuah candi di lokasi temuan ini juga menguat berdasarkan temuan batu bata kuno. Banyak batu bata kuno yang biasa digunakan untuk pembangunan candi di sekeliling temuan kedua arca tersebut. Beberapa batu bata tersebut mempunyai garis sulur seperti ornamen candi.


(ADI)

Berita Terkait