JAKARTA : Perbedaan kopi Robusta dan Arabika secara umum bisa diketahui dengan jelas. Dua jenis kopi ini memiliki kenikmatan tersendiri ketika diseruput. Memang, seiring perkembangan zaman, semakin banyak orang memiliki hobi minum kopi.
Tren minum kopi beberapa tahun belakangan ini menjadi gaya hidup anak muda dan cukup popular. Cita rasa dan aroma yang menyegarkan, sangat disukai semua kalangan.
Perbedaan kopi Robusta dan Arabika memiliki karakter dan minat masing-masing. Salah satu jenis kopi yang banyak diminati adalah kopi Robusta dan Arabika. Meski sama-sama paling banyak diminati, ternyata kedua jenis kopi tersebut memiliki perbedaan yang cukup mendasar.
Lantas, apa saja perbedaan kopi Robusta dan Arabika yang bisa Anda nikmati? Berikut ulasannya.
1. Sejarah
Perbedaan kopi Robusta dan Arabika dapat Anda ketahui dari sejarahnya. Menurut sejarah, tanaman kopi Arabika pertama kali ditemukan di Ethiopia. Kemudian, kopi itu dipopulerkan oleh orang Arab menjadi minuman dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Sementara asal usul kopi Robusta bisa menjadi minuman yang populer tidak lepas dari peran Indonesia. Pada awal abad ke-20, Belanda membawa tanaman asli Afrika ini secara besar-besaran ke Indonesia untuk dibudidayakan. Pada saat itu, Indonesia pun sempat menjadi ladang pengekspor kopi terbesar di dunia.
2. Rasa dan Aroma
Kopi Robusta dikenal dengan rasa pahitnya, Arabika tidak demikian. Kandungan gula pada kopi Arabika terbilang cukup banyak. Karena itu, kopi Arabika lebih mudah dinikmati oleh banyak orang
Selain itu, Arabika memiliki rasa yang bervariasi, seperti rasa buah-buahan, kacang-kacangan, ataupun biji-bijian. Inilah alasannya kopi Arabika menjadi kopi favorit dibandingkan kopi Robusta. Untuk aroma kopi Arabika dan Robusta lainnya terletak pada memiliki perbedaan. Biji Arabika memiliki aroma yang cenderung floral. Sedangkan, kopi Robusta mengeluarkan aroma yang lebih earthy dan nutty.
3. Cara tanam
Perbedaan kopi Robsta dan Arabika bisa dilihat dari tanaman. Tanaman kopi Arabika dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 1.000-2.000 meter dari permukaan laut. Tanaman ini sebenarnya masih bisa tumbuh pada dataran rendah. Namun, pertumbuhannya tidak akan optimal, sehingga hasil panennya akan buruk. Tanaman arabika membutuhkan curah hujan 1.500-2.500 mm per tahun.
Rata-rata suhu udara yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman ini berada pada kisaran 15-25 °C. Sementara, tanaman kopi Robusta dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-900. Ketinggian tanah yang paling ideal adalah 400-800 meter dari permukaan laut. Suhu rata-rata yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya adalah sekitar 24-30 derajat celcius dengan curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun.
4. Bentuk biji
Perbedaan kopi Robsta dan Arabika bisa dikenali dari bijinya. Bentuk biji kopi Arabika dan Robusta berbeda. Biji kopi spesies Robusta umumnya lebih kecil dan lebih bundar, warnanya pun lebih pucat. Lipatan di bagian tengahnya kurang terlihat jelas. Kalau biji kopi Arabika, punya bentuk yang lebih oval, ukurannya lebih besar, dan garis lipatan tengahnya lebih tegas.
5. Harga
Sedangkan untuk harga, perbedaan kopi Robsta dan Arabika terlihat sangat jauh. Biji kopi Arabika dihargai lebih mahal dari pada kopi Robusta karena perkembangbiakannya yang lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa dipanen.
Kalau dibandingkan, harga kopi Arabika bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi daripada Robusta. Sebagian besar kopi Arabika juga merupakan specialty coffee yang berkualitas tinggi. Sedangkan, kopi Robusta lebih sering diproduksi menjadi kopi instan karena kadar kafeinnya yang tinggi.
(ADI)