KEDIRI : Ratusan warga dan pegiat dan pelestari budaya Kota Kediri, Jatim nampak sibuk di atas jembatan lama. Mereka bergotong-royong membersihkan Brug Over Den Brantas Te Kediri itu. Bersih-bersih ini dilakukan tepat 152 tahun sejak diresmikan jembatan tersebut sebagai upaya merawat satu-satunya jembatan kontruksi baja tertua di dunia.
Jembatan cagar budaya itu diresmikan pada 18 Maret 1869 oleh kolonial Belanda. Namun sejak 18 Maret 2019 jembatan ini tidak difungsikan kerana digantikan dengan jembatan Brawijaya yang dibangun di sebalah utara jembatan lama.
Jembatan ini lebih tua dari jembatan Brooklyn di Amerika Serikat yang dibangun tahun 1883. Jembatan lama karya insinyur Sytze Westerbaan Muurling ini selain sebegai penghubung Madiun-Surabaya pada zaman Belanda juga memeliki kenangan bersejarah.
Jembatan lama kediri pernah menjadi saksi pernikahan putri Juliana Louise Marie Wilhelmina van Oranje-Nassau dengan pangeran Bernhard pada 7 Januari 1937 dengan dihias lampu sepanjang badan jembatan.
Jembatan ini memiliki panjang 160 meter, lebar 5,80 meter dan tinggi dari permukaan air 7,50 meter dan ditetapkan menjadi cagar budaya pada 12 Maret 2019 lalu.
Pegiat dan Pemerhati Budaya, Imam Mubarok mengatakan meski sudah tak lagi digunakan namun jembatan ini memiliki sejarah penting, khususnya di kawasan tersebut. Menurutnya, penetapan cagar budaya jembatan ini sangat tepat.
"Sehingga jembatan ini memperoleh anggaran perawatan dari pemerintah," katanya.
Selain itu, setiap tahun para pegiat sejarah selalu datang ke jembatan ini untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di jembatan.
"Sehingga jembatan ini tetap terjaga," pungkasnya.
(ADI)