SURABAYA: Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan (Distan) Jawa Timur, Gunawan Saleh, mengatakan pemotongan hewan kurban 2021 mengalami penurunan 10 persen. Total, tahun ini jumlah hewan kurban yang akan disembelih mencapai 374.681 ekor.
"Stok hewan kurban di Jatim mencapai lebih dari 4,1 juta ekor. Rincian, domba 914.766 ekor, sapi 1.077.068 ekor, dan kambing 2.210.226 ekor," kata Gunawan, dikonfirmasi, Senin, 19 Juli 2021.
Penurunan pemotongan hewan kurban ini, kata Gunawan, dipengaruhi oleh pandemi covid-19. Dia menyebut bahwa tahun lalu juga terjadi penurunan sebesar satu persen, dan tahun ini angka diprediksi lebih besar mencapai 10 persen.
Supaya penurunan itu tidak anjlok, Gunawan mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan kepolisian untuk memberikan akses, kemudahan kendaraan pengangkut hewan kurban di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
BACA: Suka Duka Perias Sapi, Kena Tendang Sudah Biasa!
"Jadi pengiriman antardaerah dalam Provinsi Jatim, bukan dari provinsi lain. Ini karena di dalam provinsi Jatim sendiri populasi sapi kita sudah surplus banyak sehingga memang tidak diperbolehkan mengambil sapi dari provinsi lain," katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Sapi (PPDS) Jatim, Muthowif juga mengakui kalau PPKM Darurat mengakibatkan permintaan hewan kurban turun hingga 20 persen. Penurunan tersebut juga disebabkan dana masyarakat digunakan untuk biaya sekolah anak memasuki tahun ajaran baru.
"Tahun ini permintaan hewan kurban lebih sepi dibanding tahun lalu. Ada banyak faktor, seperti PPKM Darurat dan tahun ajaran baru. Sehingga, sebagian masyarakat menunda untuk berkurban," ujarnya.
Selain itu, saat ini pedagang hewan kurban musiman di kota juga sangat minim karena PPKM Darurat. Yakni sejumlah akses jalan protokol dilakukan penyekatan oleh petugas. Sehingga, hal itu menghambat distribusi hewan kurban.
"Tahun ini, permintaan hewan kurban lebih sepi dibanding tahun lalu. Ada banyak faktor, seperti PPKM Darurat dan tahun ajaran baru," katanya.
Namun, kata dia, masih ada pasar yang secara rutin melakukan kegiatan kurban yakni kumpulan yang berkurban dengan sistem arisan.
"Kalau pasokan hewan kurban masih cukup ada dan tidak ada kendala," Katanya.
(TOM)