Pendakian Semeru Dibuka Lagi, Tenda Hanya di Ranu Kumbolo dan Kalimati

Ranu Kumbolo, salah satu lokasi yang diperbolehkan bagi pendaki Gunung Semeru untuk mendirikan tenda.  Ranu Kumbolo, salah satu lokasi yang diperbolehkan bagi pendaki Gunung Semeru untuk mendirikan tenda.

MALANG: Setelah hampir setahun di tutup, pendakian Gunung Semeru akan dibuka kembali pada 1 Oktober 2020. Sejumlah aturan akan diberlakukan, mulai jumlah pendaki hingga masa pendakian. 

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), Kota Malang, Jawa Timur, membuka kembali pendakian Gunung Semeru pada 1 Oktober 2020, setelah hampir setahun ditutup dari semua aktivitas.
 
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)  Syarif Hidayat mengatakan pendakian dibuka lagi untuk membangkitkan roda ekonomi masyarakat sekitar. 

"Pelaksanannya tetap memerhatikan standar operasional prosedur (SOP) pendakian. Jumlah kuota maksimal 120 orang, pendakian hanya selama dua hari satu malam," kata Syarif, Selasa, 22 September 2020.

Diungkapkan Syarif pembukaan pendakian Gunung Semeru telah memerhatikan sejumlah pertimbangan. Seperti, pengecekan jalur pendakian oleh TNBTS dan tim mitra hasilnya kondusif.
 
"Pertimbangan terpenting adalah untuk membangkitkan roda ekonomi masyarakat sekitar. Sebab, sejak pendakian ditutup, apalagi selama masa wabah covid-19, praktis pelaku jasa wisata kehilangan pendapatan," ucapnya. 

Menurut Syarif, pembukaan kembali pendakian Gunung Semeru telah direstui Kepala BB-TNBTS, John Kenedie. Para pendaki bisa memesan tiket secara daring dengan melengkapi persyaratan sejak tiga hari sebelum mendaki.
 
Ia mengatakan batas akhir pendakian yang diizinkan adalah Kalimati sesuai arahan PVMBG Pos Gunung Sawur Lumajang. Sedangkan tempat mendirikan tenda hanya di lokasi Ranu Kumbolo dan Kalimati.

"Para pendaki wajib mematuhi SOP dengan menggunakan masker dan membawa cadangan minimal empat buah masker. Membawa obat pribadi dan hand sanitizer, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta pencegahan covid-19," lanjut dia.
 
Syarif menambahkan sebelum mereka mendaki, suhu tubuh harus di bawah 37,3 derajat celsius. Kemudian, tenda hanya boleh diisi maksimal 50 persen dari kapasitas dengan jarak antartenda minimal dua meter.
 
 


(TOM)