JOMBANG : Kabupaten Jombang terkenal dengan sebutan kota santri. Kabupaten ini juga masih menjadi jujukan warga dalam berwisata religi. Salah satunya yang menjadi tujuan berziarah, yakni makam Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman ba Syaiban.
Selain merupakan seorang pejuang dan tokoh penyebar agama islam di Jawa Timur. Sayyid Sulaiman juga merupakan keturunan ke-27 dari Rosullullah Muhammad SAW.
Makam Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Ba Syaiban yang berada di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Tepatnya, berada persis di tengah-tengah komplek pemakaman tua desa ini menjadi jujukan para peziarah sejak abad ke-17.
Dalam literasi sejarah, Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman ba Syaiban dikenal sebagai salah satu tokoh penyebar agama islam di Jawa Timur. Beliau mewarisi perjuangan dan dakwah agama Islam dari para leluhurnya, mulai dari Rosullullah Muhammad SAW, Siti Fatimah, Sayyidina Husain, hingga Sayyid Abu Bakar Ba Syeiban.
Sayyid Sulaiman sendiri merupakan anak pertama Syarifah Khodijah, Putri Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan Sunan Gunung Jati. Semasa hidup, Sayyid Sulaiman merupakan pemuda pemberani sekaligus pejuang.
Pada abad 16, pengaruh dan ketekunan Sayyid Sulaiman dalam berdakwah agama Islam sempat membuatnya harus diasingkan dari tanah kelahirannya di Cirebon, Jawa Barat oleh penjajah Belanda.
Pengasingan yang dijalani Sayyid Sulaiman bepindah-pindah. Mulai di wilayah Krapayak Pekalongan, Surakarta, Ampel Surabaya hingga beliau harus berdakwah di Pasuruan. Bahkan, Sayyid Sulaiman sempat menetap dan membuat pondok pesantren di kawasan Sidogiri.
"Sebelum wafat, Sayid Sulaiman memilih singgah di Kabupaten Jombang. Sakit yang diderita beliau, membutanya tak bisa melanjutkan perjalanan ke tanah kelahiran dan harus berdakwa di sekitar Mojoagung," kata Juru Kunci Makam Sayyid Sulaiman, Muchidun
Tepat pada 14 Maret 1780, Sayyid Sulaiman akhirnya wafat dan dimakamkan di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Meski telah meninggal ratusan tahun silam, keberadaan makam mbah Sayid Sulaiman ini baru ditemukan sekitar satu abad lalu.
Kini, makam Sayid Sulaiman menjadi salah satu jujugan para peziarah yang hendak berwisata religi. Tak hanya warga biasa dari pelosok Jawa Timur banyak rombongan peziarah yang berasal dari luar kota.
(ADI)