KEDIRI : Dengan memanfaat keterampilannya, Yuliantoro mampu merubah limbah serabut kelapa menjadi aneka pot indah yang bernilai ekonomis. Bahkan di tengah pandemi, usaha warga Desa Besuk, Gurah, Kediri terus meroket hingga seratus persen.
Sejumlah ibu rumah tangga di tersebut kini memilik penghasilan sampingan. Selepas menyelesaikan pekerjaan rutin di rumah, mereka membuat pot dari serabut kelapa berbagai bentuk di rumah produksi rahma craft milik Yuliantoro.
Untuk membuat pot dari sabut kelapa itu, terlebih dulu disiapkan cetakan. Lalu, kawat loket yang sudah dibentuk sesuai pola dimasukkan ke dalam cetakan. Kemudian serabut kelapa yang berbentuk serat yang sudah dihaluskan ini dimasukan cetakan lalu dipadatkan.
Dengan memperkerjakan 15 ibu rumah tangga dan 3 karyawan laki-laki, rumah produksi ini mampu memproduksi 25 ribu biji pot berbagai bentuk per bulannya. Pesanan kreasinya ini makin meningkat hingga 100 persen saat pandemi.
Yuliantoro mengatakan memulai usaha pot dari serabut kelapa sejak tahun 2018 dengan modal Rp600 ribu. Saat ini sebulan mampu memproduski 25 ribu biji dengan omset Rp40 hingga Rp50 juta.
"Dalam satu minggu saya bisa mengirimkan 4 ribu hingga 5 ribu pot ke kota-kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah," terangnya.
Yuliantoro mendapatkan sabut kelapa dari pedagang di pasar yang melimpah dan saat ini tengah mengembangkan untuk membuat kasur dari serabut kelapa yang dipesan dari salah satu kota di Bali.
(ADI)