Khofifah Siapkan Lahan Relokasi 160 KK Korban Banjir Banyuwangi

Sejumlah warga harus dievakuasi akibat banjir bandang di Banyuwangi (Foto / Metro TV) Sejumlah warga harus dievakuasi akibat banjir bandang di Banyuwangi (Foto / Metro TV)

BANYUWANGI : Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengusulkan 160 kepala keluarga (KK) korban bandang di Banyuwangi direlokasi. Sebab, rumah-rumah mereka telah hanyut terseret banjir, sementara lainnya rusak parah akibat material banjir. Usulan itu disampaikan Khofifah saat meninjau korban banjir bandang di di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru.

"Di desa ini ada 32 rumah hanyut, 26 rusak parah dan 16 lainnya rusak ringan," katanya, Rabu 9 November 2022.

Selain itu, barang berharga milik warga ikut hanyut di antaranya, empat sepeda motor, tiga mobil, tiga ekor sapi, 44 ekor kambing. Banjir juga menyebabkan tiga jembatan putus, yakni Jembatan ambrol, Jalan Joyosukarto RT 3 RW 13 Krajan dan Jembatan Penghubung antar RW Ambrol Tegalpakis RT 2 RW 4.

"Opsinya relokasi huntap untuk warga terdampak Kalibaru Wetan karena ada 32 rumah hanyut kena arus air termasuk ada material juga," tuturnya.

Rencana relokasi di lahan PTPN XII ketika Gubernur Khofifah berkomunikasi dengan Bupati Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi meminta fasilitasi ke PTPN XII. Kemudian, Khofifah berkomunikasi dengan Dirut PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Dirut SGN mengarahkan untuk ke berkoordinasi dengan Dirut PTPN 12. Hasilnya, tim PTPN sudah diterjunkan.

"Rencana relokasi warga kemungkinan ada di sini. Saya senang melihat lokasinya karena bersambung dengan kampung warga sehingga tidak tercerabut dari akar sosial budaya masyarakat yang sudah hidup bergenerasi di sini," imbuhnya.

baca juga : Mulus, APBD Surabaya Rp11,2 Triliun Disetujui Seluruh Fraksi

Sejauh ini, kata Khofifah, proses persiapan lahan relokasi huntap bagi warga masih dalam pembahasan. "Kita akan segera menyelesaikan proses administrasi dengan PTPN XII. Sekarang kita akan kordinasi teknis administratif kepada PTPN XII," tuturnya.

Banjir di Kecamatan Kalibaru terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat selama 4,5 jam pada Kamis 3 November 2022. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Kalibaru, membuat air Sungai Yas meluap. Luapan Sungai Yas mengakibatkan 5 desa di wilayah Kecamatan Kalibaru mengalami banjir.

"Ketika intensitas hujan tinggi, saluran sungai tidak cukup menampung daya tampung air hujan sehingga terjadi banjir bandang yang berdampak pada hanyutnya lebih tiga puluh rumah," tutur Khofifah.

Berdasarkan data BPBD Pemkab Banyuwangi, ada 5 desa yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Kalibaru. Lima desa tersebut diantaranya Desa Banyuanyar, Kalibaru Manis, Kalibaru Wetan, Kalibaru Kulon dan Desa Kajarharjo. "Dari 5 desa, ada 1 desa yang mengalami kerusakan paling parah, yakni desa Kalibaru wetan," pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait