“Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, dia dijebak pakai video call. Ternyata di video call itu ada perempuan setengah telanjang,” kata Madini, Jumat 18 Juni 2021.
Faeshol tak mengira mendapat video call porno seperti itu. “Karena masih pagi, sekitar jam tujuh waktu Indonesia Bagian Tengah, ketika yang bersangkutan masih istirahat di atas kasur di sebuah hotel di Bali. Yang bersangkutan bilang ‘gak ngefek, gak ngaruh’, dan kemudian vidcall itu dimatikan setelah 28 detik,” kata Madini.
Ternyata vidcall itu digunakan untuk memeras Faeshol. “Mereka ini menjebak lalu meminta uang. Kalau tidak, maka ini akan diviralkan. Ini sudah banyak korbannya. Semuanya di-upload di Facebook semua,” kata Madini menyebut sejumlah korban.
BACA JUGA : Viral, Ketua Fraksi PPP Jember Vidcall Porno
Itulah kenapa kemudian Madini memerintahkan Faeshol agar melapor ke polisi. “Kalau dijebak, laporkan ke polres. Karena kejadiannya di Denpasar, maka laporannya ke Polres Denpasar,” katanya.
Kejadian yang menimpa Faeshol menjadi pelajaran. “Ini jebakan dan bisa berlaku pada siapa saja. Jangan mudah terima video call kalau dari orang yang tidak jelas. Itu pesan moralnya,” kata Madini.
Dia menduga sindikat pemeras ini menyasar pada figur publik. “Sindikat ini sudah mempelajari sebelumnya, bahwa ini punya uang untuk diperas, bisa diperas,” kata Madini.
(ADI)