Wali Kota Madiun Imbau Rajin Bawa Balita ke Posyandu Guna Cegah Stunting

Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani dan jajaran saat meninjau kegiatan intervensi serentak di Posyandu 2 Mangga Kelurahan Sukosari Madiun, Rabu (12/6/2024). ANTA Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani dan jajaran saat meninjau kegiatan intervensi serentak di Posyandu 2 Mangga Kelurahan Sukosari Madiun, Rabu (12/6/2024). ANTA
Madiun: Penjabat Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto, mengimbau para orang tua di Kota Madiun, Jawa Timur, untuk rutin membawa balita mereka ke posyandu setiap bulan. Hal ini bertujuan untuk memantau tumbuh kembang dan status gizi anak serta melakukan deteksi dini stunting.

"Sekarang ukur tinggi dan berat badan balita tidak lagi enam bulan sekali. Tetapi harus dilakukan setiap bulan. Oleh karena itu, warga yang memiliki bayi dan balita mohon untuk aktif datang dan melakukan pemeriksaan di posyandu," ujar Eddy dikutip dari Antara, Kamis, 13 Juni 2024.

Menurut Eddy, di posyandu, bayi dan balita akan diukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala mereka. Hal ini memungkinkan pemantauan masalah dalam tumbuh kembang anak yang dapat mengarah ke stunting.

Eddy mengajak para orang tua yang memiliki balita untuk mendukung gerakan deteksi dini stunting, dengan harapan pemeriksaan yang lebih sering dapat mempercepat temuan dan penanganan masalah. Bayi atau balita yang memiliki perkembangan di bawah standar dapat segera ditangani.

Selain bayi dan balita, pemeriksaan bulanan di posyandu juga berlaku untuk ibu hamil. Pemeriksaan meliputi lingkar perut dan lingkar lengan sebagai upaya deteksi dini perkembangan janin dan anemia yang berisiko menyebabkan bayi stunting. Pencegahan stunting memang harus dilakukan sejak sebelum kelahiran.

"Jadi, warga harus aktif. Aktif datang ke posyandu dan juga aktif mengkomunikasikan perkembangan bayinya. Kalau memang ada perilaku yang mungkin tak biasa dari si bayi, harus dikomunikasikan dengan kader kesehatan atau petugas kesehatan," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr Denik Wuryani, mengatakan bahwa kegiatan intervensi serentak ini berlangsung di seluruh posyandu di Kota Madiun, dengan total 271 posyandu yang akan ditinjau oleh tim dari Dinas Kesehatan.

"Selain peninjauan, dalam kegiatan intervensi serentak posyandu juga dilakukan penyerahan paket bantuan percepatan penanganan stunting. Sasarannya ibu hamil, ibu menyusui, anak stunting, dan pasangan akan menikah," kata Denik.

Bantuan tersebut berisi telur, susu, vitamin, beras, minyak, dan lainnya. Di wilayah Posyandu Mangga, setidaknya sembilan bantuan diberikan.

"Kalau untuk semua sasaran, kita ada program PMT (pemberian makan tambahan). Ini berupa jajanan siap makan kepada semua ibu hamil yang diberikan setiap hari," tambahnya.


(SUR)

Berita Terkait