SURABAYA : Tim Khusus Ditreskrimum Polda Jawa Timur dan Satreskrim Polres Blitar Kota terus melakukan penyelidikan kasus perampokan dan penyekapan Wali Kota Blitar Santoso. Sejauh ini polisi telah memeriksa 20 orang saksi terkait peristiwa tersebut. Saksi tersebut termasuk Wali Kota Blitar Santoso dan istrinya Fetty Wulandari serta 3 orang anggota Satpol-PP yang ikut disekap.
“Sejauh ini ada 20 orang saksi yang telah kami periksa,” kata AKBP Argo Wiyono, Kapolres Blitar Kota, Rabu 14 Desember 2022.
Selain memeriksa sejumlah saksi polisi kini juga tengah mendalami informasi mengenai kemungkinan keterlibatan orang dalam di Kasus perampokan rumah Dinas Wali Kota Blitar. Selama proses penyelidikan dari hari pertama hingga kini, polisi sempat menerima informasi mengenai asisten rumah tangga (ART) dan sopir dari Wali Kota Blitar yang pernah diberhentikan.
Polisi pun mendalami informasi tersebut apakah asisten rumah tangga dan sopir yang infonya diberhentikan oleh Wali Kota Blitar itu memiliki keterlibatan dalam kasus ini. Polisi mengaku informasi tersebut menjadi bahan tambahan untuk proses investigasi dari kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
“Ya informasi itu ada tentunya kami sedang dalami, asisten rumah tangga kan banyak yang silih berganti ada ART ada driver mungkin dan sebagainya semua kan tergantung pada pak Wali, kalau memang dikeluarkan karena alasan pekerjaan belum tentu juga berkaitan dengan kejadian perampokan ini,” kata AKBP Argo Wiyono.
baca juga : Mayat Bayi di Pesisir Mayangan Probolinggo Gegerkan Warga
Menurut Kapolres Blitar Kota selama ini informasi mengenai sopir dan asisten rumah tangga yang diberhentikan dari rumah Dinas Wali Kota Blitar. Dugaan keterlibatan orang dalam ini mencuat karena para pelaku perampokan terlihat seperti sudah menguasai lokasi rumah dinas Wali Kota Blitar.
Para pelaku juga terlihat telah memahami celah waktu untuk melancarkan aksi kejahatannya. Dari situlah muncul dugaan keterlibatan orang dalam di peristiwa perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar. “Ya informasi tersebut disampaikan oleh sejumlah saksi dan tentunya tambahan informasi tersebut akan menjadi bahan polisi untuk melakukan pendalaman investigasi,” imbuhnya
Sementara itu Wali Kota Blitar Santoso menjelaskan bahwa peristiwa tersebut asisten rumah tangga di rumah dinasnya sudah pulang. Menurut Santoso kalau malam hari, asisten rumah tangga di rumah dinasnya telah pulang. Sehingga ketika peristiwa perampokan terjadi yang ada di rumah dinas hanya dirinya, istri, serta para penjaga.
“Kalau asisten rumah tangga disini tidak ada, yang ada hanya saya istri dan penjaga waktu kejadian itu,” kata Santoso.
Para pelaku perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso sempat terekam kamera CCTV Kominfo Kota Blitar yang berada di jalan. Para pelaku terlihat menggunakan mobil kijang berwarna hitam dan ber plat merah. Para pelaku diduga berjumlah 5 orang. Para pelaku semuanya mengunakan masker serta penutup kepala.
Lalu, usai menggondol uang 400 juta dan sejumlah perhiasan, para pelaku kemudian melarikan diri menggunakan mobil yang dikendarainya ke arah timur atau ke arah Malang.
(ADI)