NGAWI : Deretan motor gede (moge) terparkir di rumah Wahyu Tristianto. Namun itu bukan moge sesungguhnya, melainkan buah kreatifitas dari pria yang tinggal di Desa/Kecamatan Sine, Ngawi. Uniknya, miniatur moge tersebut dibuat dari limbah korek api.
Wahyu nampak sibuk di teras rumahnya. Di meja terdapat tumpukan korek api bekas yang ia kumpulkan dari para tetangga. Dengan menggunakan obeng, bapak dua anak ini mulai mempreteli satu persatu bagian korek api tersebut.
Setelah semua terpisah, Wahyu lantas merakitnya satu persatu menjadi sebuah onderdil moge. Pertama dia membuat kaki-kaki atau roda motor. Bahanya dari pemantik korek api. Dengan telaten ia mulai menempelkan bagian-bagian motor hingga terbentuk moge itu.
Selain moge, karya Wahyu yang sudah dibuat adalah mobil sport, robot, lampu hias, motor harley davidson, vespa dan motor gede. Berkat semangat dan ketekunannya, karyanya ini mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.
"Miniatur ini saya jual mulai dari harga Rp10 ribu hingga Rp50 ribu. Tergantung ukurannya," kata Wahyu.
Hasil karyanya kini sudah dipasarkan ke sejumlah daerah melalui medsos. Hanya saja, tak sedikit pemesan yang penasaran memilih datang sendiri ke rumahnya untuk dibuatkan miniatur dari korek bekas itu.
Wahyu mengaku miniatur ini adalah usaha alternatifnya agar bisa bertahan di tengah pandemi. Sebab, sebelumnya Wahyu sudah memiliki usaha yakni sandal ukir dan lukisan bakarnya.
"Namun mengalami penurunan pesanan yang cukup drastis selama pandemi," terangnya.
Namun Wahyu tetap berkarya hingga akhirnya menemukan banyak korek bekas yang tidak terpakai digunakan untuk membuat aneka miniatur. Dalam sehari Wahyu mampu membuat 2 hingga 3 miniatur berbahan dasar dari korek bekas.
"Miniatur buatan wahyu sangat cocok untuk pajangan dirumah maupun di mobil," tandasnya.
Wahyu hanya bisa berharap pandemi covid-19 segera usai. Namun ia tetap semangat untuk bertahan dan tak lelah dalam berjuang di tengah keterbatasan.
(ADI)