Warga Jatim Diimbau Kurangi Penggunaan Sedotan Plastik

Arsip - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (kiri) meninjau tempat pembuangan sampah di Kabupaten Sidoarjo beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim Arsip - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (kiri) meninjau tempat pembuangan sampah di Kabupaten Sidoarjo beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat berupaya mengurangi sampah plastik dalam kegiatan sehari-hari. Salah satunya, menghindari penggunaan sedotan plastik.

"Jangan lupa juga untuk membawa tas belanja, maupun tempat makan dan minum sendiri, hingga lakukan pemilahan sampah rumah tangga," ujar Khofifah, dikutip dari Antara, Senin, 5 Juni 2023.

Hal tersebut, sesuai dengan semangat Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 yang diperingati setiap 5 Juni. Tahun ini, Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengyakni Solusi untuk Polusi Plastik (Solutions to Plastic Pollution).

Menurut Khofifah, tema itu memberikan penegasan bahwa polusi plastik menjadi ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia. Peran seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program tersebut.

“Tugas kita adalah bagaimana agar melanjutkannya menjadi aksi bersama secara masif,” ucapnya.

Selain itu, sampah plastik merupakan salah satu penyebab masalah pencemaran lingkungan terbesar di dunia. Terutama sampah plastik yang terbuang tanpa pengolahan lebih lanjut.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional. Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah pada 2022. Sekitar 18,5 persen di antaranya berupa sampah plastik.

“Untuk itu penanganan sampah plastik ini harus dilakukan dalam satu siklus penuh, mulai dari sumbernya sampai pada tahap akhirnya. Yakni mulai dari penggunaan produk dari bahan bisa didaur ulang dan digunakan kembali sampai dengan mencegah pembuangannya, terutama ke laut,” kata dia.

Bahaya pembuangan sampah plastik ke laut ini, lanjut Khofifah, sudah diproyeksikan oleh United Nations Environment Programme (UNEP). Diperkirakan tahun 2040 akan ada 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan.


 


(SUR)

Berita Terkait