LAMONGAN: Sungai Bengawan Solo Kabupaten Lamongan, Jawa Timur diduga tercemar limbah. Selain warnanya berubah, tanaman padi yang dialiri air ikut rusak dan mati.
Dari pantuan di lokasi, Desa Plangwot, Kecamatan Laren, Rabu 29 September 2021, kondisi air di Sungai Bengawan Solo menyusut. Warnanya tidak jernih lagi berubah hitam kecoklatan.
Belum diketahui secara pasti penyebab perubahan air sungai di Bengawan Solo ini. Namun warga menduga ada pencemaran limbah dari wilayah hulu sungai.
"Perubahan warna air sungai Bengawan Solo ini terjadi tiga hari terakhir dan tersebar di tiga kecamatan yang dilalui aliran sungai. Yakni Kecamatan Babat, Kecamatan Maduran dan Kecamatan Laren, " ujar Adip Wijaya, Ketua LPM Desa Plangwaot.
BACA: Tak Lagi Repot, Urus SIM Kini Pakai Aplikasi E Avis
Warga sepanjang aliran sungai Bengawan Solo ini resah dan khawatir berubahnya warna air ini membawa penyakit. Sebab air bengawan Solo digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Mulai mandi, mencuci, dan juga memberi minum ternak pakai air dari sini, " ucapnya.
Selain untuk kebutuhan warga, air sungai Bengawan Solo juga digunakan untuk mengairi lahan pertanian. Namun sejak warna airnya berubah sejumlah tanaman padi milik petani sulit berkembang dan nyaris mati.
"Kami berharap pemerintah untuk turun melakukan penelitian agar tidak membuat resah dan khawatir warga di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo, " harap Minto sala satu petani Desa Plangwot.
(TOM)