Jarang Diketahui, Ini Deretan Fakta Penting di Balik Hari Lahir Pancasila

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Dadali: Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni. Sama dengan tahun sebelumnya, suasana peringatan Hari Lahir Pancasila masih diselimuti pandemi covid-19. 

Pada peringatan Hari Lahir Pancasila 2021, pemerintah melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengusung tema ‘Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh’. Mengingat Indonesia masih dilanda pandemi covid-19, maka peringatan Hari Lahir Pancasila digelar secara virtual kombinasi. Pedoman peringatan hari peringatan tersebut juga sudah dikeluarkan oleh BPIP yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021. 

Tentunya, hari peringatan ini menjadi penting karena menyangkut hari lahirnya ideologi negara Indonesia, yakni Pancasila. Tanpa adanya Pancasila, bisa saja bangsa Indonesia sampai saat ini tidak akan bersatu padu.

Lantas, tahukah kamu cerita di balik lahirnya hari Pancasila? Sebagai rakyat Indonesia yang mencintai bangsanya, ada baiknya kalian mengetahui sejarah Pancasila. Dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan fakta mengenai Hari Lahir Pancasila.

1. Pancasila pertama kali diucapkan di rapat BPUPKI

Pancasila lahir dari rapat Badan Penyelidik Usaha persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Dokuritsu Junbi Cosakai yang digelar pada 29 Mei-1 Juni 1945. Pasti kalian penasaran kan siapa tokoh yang pertama kali menyebutkan kata Pancasila dalam rapat tersebut? Tokoh yang mengucapkan kata Pancasila pertama kali tak lain adalah presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Kala itu Soekarno belum diangkat menjadi presiden. Di rapat itu, ia merupakan salah satu anggota sidang BPUPKI. 

Bung Karno pun berpidato pada 1 Juni 1945. Dalam pidatonya, ia membawa gagasan mengenai dasar Indonesia yang dinamakan Pancasila. Siapa sangka, pidato yang tidak disiapkan secara tertulis itu ternyata diterima secara aklamasi oleh 67 anggota BPUPKI. Pidato itu pun akhirnya dikenal dengan judul ‘Lahirnya Pancasila’.

2. Pembentukan panitia sembilan

Berangkat dari pidato yang disampaikan oleh Soekarno mengenai Pancasila, akhirnya BPUPKI membentuk Panitia Sembilan. Kesembilan orang itu ditugaskan untuk merumuskan dan menyusu Undang-Undang Dasar (UUD) Negara yang akhirnya melahirkan UUD 1945. Berikut daftar nama yang ditunjuk sebagai Panitia Sembilan.

- Soekarno
- Mohammad Hatta
- Mr AA Maramis
- Abikoesno Tjokrosoejoso
- Abdul Kahar Muzakir
- Agus Salim
- Achmad Soebardjo
- Wahid Hasjim
- Mohammad Yamin

3. Lima sila dasar versi Soekarno 1 Juni 1945

Pancasila yang kita kenal saat ini, berbeda isinya dengan yang disampaikan Soekarno pada rapat BPUPKI. Dalam pidatonya, Bung Karno menegaskan terdapat lima sila dasar yang tertuang dalam Pancasila. Kelimanya, yakni Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme; Pemusyawarakatan; Kesejahteraan; dan Ketuhanan. Menurut Soekarno, Pancasila bisa membuat negara Indonesia menjadi negara yang kekal dan abadi.

4. Nama Pancasila diberikan oleh ahli bahasa

Nama Pancasila tidak lahir dari Soekarno. Melainkan, ia menyebutka bahwa istilah tersebut merupakan rekomendasi dari salah seorang ahli bahasa. Kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri atas dua kata, yakni Panca yang berarti lima dan Sila yang artinya prinsip. Dengan begitu, Pancasila diartikan sebagai lima dasar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

5. Disahkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945

Setelah gagasan mengenai Pancasila dipidatokan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945, kelima sila tersebut mengalami berbagai proses penyempurnaan. Panitia Sembilan menyempurnakan kembali rumusan Pancasila melalui beberapa kali sidang. Akhirnya, Pancasila pun disahkan pada 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau lebih dikenal sebagai Dokuritsu Junbi Inkai. Selain itu, PPKI juga mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang di dalam pembukaannya tercantum Pancasila. 

6. Hari Lahir Pancasila sempat tidak diperingati

Soekarno sempat meminta diadakannya peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1964. Alasannya, ia melihat beberapa orang mulai menyelewengkan Pancasila. Hal ini seperti dilansir dari Historia.

Namun, gejolak politik yang terjadi pada 1965-1966, membuat Hari Lahir Pancasila sempat tidak diperingati. Bung Karno pun terakhir memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1966.

Baca juga: Tanpa Kerumunan, Grebeg Pancasila Digelar di Rumah Kecil Bung Karno

Di masa Soeharto berkuasa, ia pun menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Ia juga sempat memperingati  Hari Lahir Pancasila pada 1967 dan 1968. Sayangnya, peringatan tersebut akhirnya dilarang pada 1 Juni 1970.

7. Jokowi meresmikan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2016

Tahukah kamu bahwa Hari Lahir Pancasila baru ditetapkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 1 Juni 2016? Meski Pancasila sudah lahir sejak 1945, ternyata belum ada penetapan secara resminya lho.

Jokowi menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 pada 1 Juni 2016. Keppres tersebut menetapakan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Sejak saat itu, 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional mulai 2017. Penetapan itu disampaikan Jokowi dalam Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Bandung, Jawa Barat.


(SYI)

Berita Terkait