Dia adalah Olief Roifah (49) warga Jalan Tirtoudan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Ide stik daun kelor ini muncul saat melihat pohon kelor yang kaya manfaat di belakang rumah. Kemudian, Olief tersebut kemudian mencoba mengolahnya menjadi stik.
"Lalu saya meminta anak dan keluarga untuk mencoba. Dan mereka menyukai stik daun kelor itu," kata Olief.
Dari situ Olief mencoba memasarkan produknya di media sosial. Rasa gurih dan kandungan gizi yang banyak membuat stik daun kelor ini langsung banyak disukai pembeli. Kini setelah 3 bulan berjalan, ratusan kemasan stik daun kelor telah terjual ke berbagai daerah di Indonesia.
Untuk proses pembuatan, stik daun kelor ini tidak jauh berbeda dengan keripik atau stik pada umumnya. Semua bahan seperti tepung dan gula dicampur dengan daun kelor yang telah dihaluskan. Setelah itu adonan dicetak dan digoreng barulah stik daun kelor siap dinikmati.
"Setelah itu, saya membuat varian rasa agar tidak monoton," terangnya.
Stik daun kelor buatan Olief ada tiga rasa. Yakni rasa original dan rasa pedas, serta rasa bawang, satu bungkus stik daun kelor dijual dengan harga Rp10 ribu saja dengan berat 200 gram.
"Pemesannya kebanyakan dari luar Kediri, mulai Ngawi, Solo, Malang hingga Bandung," pungkasnya.
(ADI)