Arkeolog Temukan Kerangka Manusia di Situs Kumitir Mojokerto

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) jawa Timur (Jatim), Wicaksono Dwi Nugroho menunjukkan kerangka manusia di situs Kumitir, Mojokerto (Foto/ Metro TV) Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) jawa Timur (Jatim), Wicaksono Dwi Nugroho menunjukkan kerangka manusia di situs Kumitir, Mojokerto (Foto/ Metro TV)

MOJOKERTO : Kerangka manusia ditemukan di Situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto. Kerangka utuh tersebut ditemukan para penggali dan arkeolog saat proses ekskavasi situs. Saat ditemukan petugas penggali mendapati sebuah tengkorak manusia yang masih utuh dalam kondisi tengkurap. Selain itu, juga terdapat potongan-potongan tengkorak hanya berjarak beberapa puluh sentimeter dari lokasi penemuan yang pertama.

"Kerangka manusia itu ditemukan pada hari ke-8 ekskavasi tahap dua berlangsung. Posisinya tengkurap, sementara tangan menekuk ke arah dada kemudian wajah seperti menghadap ke barat," kata Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) jawa Timur (Jatim), Wicaksono Dwi Nugroho.

Kerangka itu ditemukan berada di kedalam 60 cm dari permukaan tanah. Meski berlokasi di sebelah area pemakaman islam dusun setempat, Wicak mengaku enggan berspekulasi. Hal itu setelah ia menemukan beberapa keanehan pada tengkorak manusia itu.

"Jika ini dibandingkan dengan pemakaman islam pada umumnya kedalam bisa mencapai 1,5 meter. Kemudian posisi kerangka terlentang dan tangan sedekap, tapi ini tidak. Di tambah lokasi ditemukannya kerangka ini berada di atas permukaan pemakaman umum dan tertutup batu, ini yang menjadi pertanyaan," katanya.

Sebelum ditemukan kerangka tersebut, Wicaksono menyebutkan sudah beberapa kali menemukan serpihan individu kerangka manusia. Akan tetapi serpihan kerangka manusia itu tidak dalam keadaan utuh

"Ini nanti akan kita kumpulkan dan akan dilakukan penelitian, jika hasilnya ini adalah kerangka baru kisaran 60-an maka kita nyatakan selesai dan jika (usia) lebih lama, ini yang akan kita gali kembali kira-kira hubungan kerangka ini dengan situs kumitir," ujarnya.

Untuk meneliti temuan kerangka manusia itu, BPCB Trowulan sudah bekerja sama dengan tim ahli dari Universitas Airlangga. Rencananya tim tersebut akan turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan terkait dengan temuan tengkorak tersebut.

"Rencananya mereka bakal datang lagi pekan depan. Agenda pengambilan sampel yang dilanjutkan identifikasi lebih mendalam," katanya.

Proses ekskavasi Situs Kumitir ini sudah berlangsung sebanyak tiga tahap. Dimulai tanggal 23 sampai 27 Februari dan dilanjutkan lagi 1 Maret sampai 30 Maret 2021. Sementara tahap pertama dilakukan pada tahun 2019. Pada 2019, proses ekskavasi menemukan talud sisi timur sepanjang 200 meter.

Kemudian pada tahap kedua di tahun 2020, para arkeolog BPBC Trowulan menemukan dinding berbentuk persegi dengan panjang 316 meter. Luas situs Kumitir diperkirakan seluas 6 hektar dengan dinding keliling berbentuk persegi. Kemudian ada bangunan utama yang sedikit menjorok ke dalam di sebelah timur.
"Sesuai hipotesis terdapat dinding keliling berbentuk persegi dengan panjang 316 dan dinding timur kita masih dalam pencarian dan kita lanjut pada 2021 ini. Untuk posisinya menghadap barat, karena kita menemukan dugaan adanya gerbang," tuturnya.

 


(ADI)

Berita Terkait