“Dua lingkungan pemukiman yang paling paling terdampak ada di Dusun Kasihan, Desa Ngrencak, dan Dusun Bungur, Desa Besuki,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, dikutip dari Antaranews, Kamis, 24 Agustus 2023.
Triadi menyebut dua desa ini awalnya dikirim bantuan air bersih sekali tiap dua hari. Kini, intensitasnya ditambah. Sebab, kebutuhan air bersih di desa itu meningkat seiring dengan mengeringnya beberapa titik sumber air maupun sumur warga.
Jumlah bantuan air bersih yang dikirimkan juga ditambah. Kemarau panjang kali ini tingkat kekeringannya lebih kering dibandingkan dengan tiga tahun lalu. Hal ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole di samudera.
“Rata-rata 12 ribu liter dua hari sekali. Satu tangki berisi enam ribu liter. Jadi air yang dikirimi petugas itu dibagi. Misalnya untuk Dusun Bungur saja ada 548 jiwa dari 146 kepala keluarga yang terdampak kekeringan. Belum yang lainnya,” lanjutnya.
Selain bantuan air bersih, petugas mengirimkan bantuan peralatan tambahan ke desa lain yang juga terancam kekeringan. Di antaranya ke Desa Mlinjon di Kecamatan Suruh, Desa Sobo di Kecamatan Munjungan, dan Desa Gayam di Kecamatan Panggul.
“Peralatan itu berupa tandon, jerigen, dan terpal, tapi tidak semua desa (itu) meminta. Jadi sebagaimana kebutuhan desa, mereka melaporkan,” ujar Triadi.
(SUR)