Clicks: Dalam lima tahun terakhir, jumlah bank sampah di Indonesia mengalami peningkatan mencapai belasan ribu unit. Atas dasar tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim pengelolaan sampah di Indonesia telah berkembang sangat signifikan.
"Pada 2015 data bank sampah di Indonesia berjumlah sekitar 1.075 unit. Kemudian 2020 menjadi 11.330 unit," kata Kepala Sub Direktorat Sampah Spesifik dan Daur Ulang KLHK, Ari Sugasri, lewat diskusi secara daring, Kamis, 18 Februari 2021.
Dari jumlah tersebut, 242 di antaranya merupakan bank sampah induk dan sisanya 11.088 bank sampah unit. Ari menyebut omzet dari pengelolaan sampah secara nasional sebesar Rp58 miliar per tahun.
Sementara itu, jumlah anggota bank sampah mencapai 419 ribu nasabah. Anggota bank sampah adalah masyarakat yang peduli terhadap pengelolaan sampah.
"Saat ini tidak sedikit gerakan sosial yang berasal dari masyarakat peduli terhadap pengelolaan sampah serta keterlibatan sektor informal dalam pengurangan sampah," ucap Ari.
Berdasarkan data kajian KLHK, sektor informal menjadi kontributor utama daur ulang plastik dan kertas. Kualitas plastik pascakonsumsi di sektor informal diklaim lebih baik dari sektor pengelolaan sampah lainnya.
Indonesia akan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) ke-6 pada 21 Februari mendatang. KLHK mengambil tema 'Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi'.
HPSN 2021 bertujuan menyadarkan masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik serta meningkatkan perekonomian bangsa lewat pengelolaan sampah. Sebab, tren timbunan sampah selama pandemi covid-19 cukup mengkhawatirkan.
"Tahun ini merupakan momentum besar dalam penyadaran kepada kita bahwa sampah dapat menjadi bencana jika tidak dikelola dengan baik," ucap Ari.
(SYI)