BOJONEGORO : HRA nampak lemas di pangkuan ibunya. Balita berusia 1,3 tahun ini menderita kanker ginjal. Bayi laki-laki pasangan Ali Gufron dan Martuah warga Dusun Tlogo, Desa Telang, Sumberejo ini sesekali mengerang dan menangis, seakan menahan rasa sakit di perutnya yang membesar.
HRA diagnosa menderita kanker ginjal oleh dokter RSUD Sosodoro Jatikusumo Bojonegoro saat baru menginjak umur tiga bulan. Saat itu, dengan bantuan kartu BPJS-KIS, HRA sempat menjalani pengobatan di rumah sakit setempat, tetapi belum membuahkan hasil.
Setelah itu dirujuk ke RSUD Dr Seotomo Surabaya untuk kemoterapi. Namun, proses tersebut terpaksa berhenti lantaran keterbatasan ekonomi keluarga HRA. Orang tua HRA tak sanggup membiayai kebutuhan operasional yang cukup besar. Apalagi, mereka juga tergolong keluarga miskin. Karena itu, hingga usia 1,3 tahun, upaya pengobatan bayi HRA hanya dilakukan seadanya.
"Mau bagaimana lagi mas. Gak ada biaya," kata Ibunda HRA, Marfuah, pasrah.
BACA JUGA : Kecelakaan Truk vs Bus, 12 Penumpang Luka
Sebab, suaminya, Ali Gufron hanya pekerja serabutan. Sementara dia sendiri juga hanya buruh pabrik dengan gaji minim. Karenanya dia memilih merawat buah hatinya dengan kondisi apa adanya. Marfuah menuturkan, kanker atau tumor ginjal yang menimpa anaknya ini diketahui saat berumur tiga bulan.
Saat itu, HRA yang awalnya lahir dan tumbuh normal seperti balita pada umumnya mendadak demam dan terus saja menangis. Setelah dibawa ke rumah sakit barulah diketahui penyakit tersebut. Kepala Dusun Tlogo, Edi Suyitno mengatakan, pihak desa sudah mengupayakan agar ada bantuan pengobatan untuk sakit bayi HRA. Namun, hasilnya belum maksimal.
Karena itu dia berharap ada bantuan dari pemerintah dan penanganan serius untuk balita tersebut. "Mudah-mudahan ada banyak dermawan yang membantu pengobatan balita ini," katanya.
(ADI)