Pemkot Malang pastikan inflasi terkendali jelang Iduladha

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat pada saat memberikan pengarahan dalam High Level Meeting TPID Kota Malang, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (11/6/2024). ANTARA/HO-Prokopim Setda Kota Malang. Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat pada saat memberikan pengarahan dalam High Level Meeting TPID Kota Malang, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (11/6/2024). ANTARA/HO-Prokopim Setda Kota Malang.

Malang: Pemerintah Kota Malang dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat memastikan inflasi terkendali menjelang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah yang jatuh pada 17 Juni 2024. Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan terjadi deflasi sebesar 0,08 persen pada Mei 2024.

TPID Kota Malang tetap diinstruksikan untuk mewaspadai fluktuasi harga menjelang Idul Adha.

"Meskipun saat ini kita deflasi tapi kami akan tetap pantau fluktuasinya. Kami lakukan intervensi, melalui sembilan langkah, memang pada Mei 2024 statusnya deflasi," kata Wahyu dikutip dari Antara, Selasa, 10 Juni 2024.

Wahyu menjelaskan bahwa sembilan langkah yang disiapkan Pemerintah Kota Malang untuk intervensi harga jika terjadi fluktuasi meliputi pemantauan harga dan stok, rapat teknis TPID, menjaga pasokan bahan pokok penting, dan pencanangan gerakan menanam.

Selain itu, juga dilaksanakan operasi pasar murah dan sidak pasar, koordinasi dengan daerah produsen, realisasi Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pengendalian inflasi, serta pemberian bantuan transportasi dari APBD.

Ia menambahkan bahwa deflasi sebesar 0,08 persen pada Mei 2024 terjadi akibat berbagai intervensi yang dilakukan TPID Kota Malang, bukan karena daya beli masyarakat yang melemah.

"Bukan karena daya beli rendah. Ini sudah kami bahas dengan TPID. Sudah ada analisa, kami melibatkan BI, OJK, Bulog, BPS. Memang deflasi terjadi karena intervensi kita. Harapannya, jika terjadi inflasi kami berangkatnya bukan dari nol tapi dari minus," tambahnya.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, bawang merah menjadi salah satu komoditas yang diwaspadai kenaikan harganya. Pemerintah memprediksi adanya kenaikan harga bawang merah menjelang Idul Adha.

"Yang menjadi pembahasan adalah bawang merah. Bawang merah ini diprediksi akan menjadi tinggi, kaitannya kita akan menghadapi Idul Adha," katanya.

Untuk menekan kenaikan harga bawang merah, Pemerintah Kota Malang telah bekerja sama dengan wilayah Probolinggo untuk memenuhi pasokan bawang merah di Kota Malang.

Bawang merah dari Probolinggo akan didistribusikan ke pasar-pasar rakyat di Kota Malang. Diharapkan langkah ini dapat menekan harga bawang merah di Kota Malang.

"Untuk bawang merah kondisi masih aman karena salah satunya kami sudah kerja sama dengan Probolinggo. Bawang merah sudah, kami stok bawang yang di sana. Kami mengantisipasi," katanya.

Data Sistem Informasi Ketersediaan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur menunjukkan harga rata-rata bawang merah di Kota Malang berkisar antara Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogram.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa deflasi sebesar 0,08 persen pada Mei 2024 dipicu oleh penurunan harga beras sebesar 5,41 persen yang memberikan andil 0,22 persen.


(SUR)

Berita Terkait