5 Kiat Meredam Marah Menurut Islam, InsyaAllah Hati Cepat Tenang

Foto: Ilustrasi. Dok. Pixabay.com Foto: Ilustrasi. Dok. Pixabay.com

Jakarta: Ada enam emosi dasar yang dimiliki manusia, yakni bahagia, sedih, kecewa, jijik, terkejut, takut, dan marah. Dari keenamnya, emosi marah kerap diasosiasikan dengan dampak negatif. Islam pun telah memperingatkan bahwa emosi tersebut harus diwaspadai manusia.

Marah diibaratkan seperti api. Bila membesar dan tak terkendali, maka akan membakar sekeliling. Banyak kerugian yang ditimbulkan jika seseorang tidak bisa mengatasi maupun mengontrol kemarahannya. 

Seseorang dapat bertindak tanpa perhitungan saat tengah marah, tanpa memikirkan akibatnya. Oleh karena itu, Islam mengajarkan sejumlah hal yang sebaiknya dilakukan untuk meredakan perasaan marah. 

Baca juga: Hukum KB Menurut Pandangan Islam, Begini Penjelasannya

Merangkum dari Oase.id, berikut kiat yang dianjurkan Islam dalam meredakan emosi marah: 

1. Membaca ta’awudz

Kemarahan bisa datang dari setan. Oleh karena itu, bacalah ‘A’udzubillahi minas-syaitani untuk memohon perlindungan dari setan kepada Allah.

2. Diam

Marah seringkali dilampiaskan dalam bentuk perbuatan dan perkataan. Dengan kondisi pikiran kalut dan adrenalin terpacu, hal tersebut tentu dapat berakhir memperkeruh keadaan. Maka, seseorang sebaiknya diam saat sedang marah. 

Terkait ini ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad: “Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad, 1: 239. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi).

Baca juga: Hukum Mengecat Rambut dalam Islam Beserta Dalilnya

3. Mengubah posisi

Seseorang yang sedang marah cenderung mengambil sikap berdiri. Ini adalah dorongan alami di mana kemarahan adalah bentuk dari sikap mempertahankan diri. Berdiri adalah tanda fisik untuk melakukan perlawanan. 

Dari Abu Dzar al-Gifari bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaknya dia duduk, kalau kemarahannya belum hilang maka hendaknya dia berbaring” (HR Abu Dawud no. 4782).

4. Wudhu

Sebuah hadis mengatakan, “sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud, no. 4784)

Baca juga: Ingin Jadi Remaja Gaul yang Islami? Catat 6 Adab Ini!

5. Mengingat keutamaan menahan marah

Terdapat sejumlah keutaman dari berjuang menahan amarah, yang dijelaskan dalam firman Allah dan hadis Nabi Muhammad SAW. Allah SWT juga menyukai orang yang mampu menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain. 

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: 

“Barangsiapa yang menahan kemarahannya padahal dia mampu untuk melampiaskannya maka Allah Ta’ala akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua manusia sampai (kemudian) Allah membiarkannya memilih bidadari bermata jeli yang disukainya.” (HR Abu Dawud (no. 4777).


(UWA)

Berita Terkait