Pandemi Tak Padamkan Spirit SKK Migas Kejar Target 1 Juta BOPD pada 2030

Ilustrasi blok migas. Foto: SKK Migas Ilustrasi blok migas. Foto: SKK Migas

Clicks: Pandemi covid-19 telah menghantam industri minyak dan gas (migas). Sepanjang tahun ini, tidak sedikit lika-liku yang dialami sektor migas, seperti turunnya harga minyak dan demand akan migas anjlok. Tetapi hal tersebut tidak memadamkan spirit SKK Migas dalam merealisasikan target produksi minyak 1 juta barrels of oil per day (BOPD) dan gas 12 billion standard cubic feet (BSCF) di 2030.

“Semoga tahun depan pasar migas kembali normal. Sehingga sektor hulu migas bisa mulai menggeliat, jadi kita harus optimistis (mencapai target produksi minyak 1 BOPD dan gas 12 BSCF),” kata Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Luky Yusgiantoro dalam diskusi Newsmaker dengan tajuk “IOG 2020 Upaya SKK Migas Gaet Investor“ yang disiarkan melalui akun YouTube Medcom.id pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Pada 2030, Indonesia diprediksi mengalami bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan usia tidak produktif. Sehingga, Luky berharap, sektor hulu migas dapat mendukung sumber energi yang dibutuhkan pada 2030.

“Dalam rangka menyiapkan hal tersebut (bonus demografi) kan membutuhkan energi yang luar biasa,” sebut Luky.

SKK Migas baru saja mengadakan International Convention on Indonesia Upstream Oil & Gas (IOG) 2020. Salah satu tujuan utama dari penyelenggaraan IOG 2020 ini adalah untuk mengundang investor.

“Jadi jangan sampai investor itu ragu-ragu dalam menanamkan modalnya di sektor migas di Indonesia,” ucap Luky.

Tujuan yang kedua adalah untuk bersinergi dengan para pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan yang dimaksud adalah dari pihak pemerintah pusat maupun daerah.

Diketahui, mulai dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Arifin Tasrif, hingga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak ikut andil dalam mendukung acara ini. “Kami mencoba untuk merangkul seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya di pemerintahan pusat tetapi juga daerah. Tentunya, hal ini untuk mendukung target kita pada 2030,” ujar Luky.


(SYI)

Berita Terkait