Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera menggelar pasar murah. Program ini diadakan untuk mengendalikan inflasi dan mencegah kenaikan harga barang kebutuhan pokok akibat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengadakan rapat dan koordinasi bersama jajarannya mengenai akibat dari kenaikan harga BBM. “Koordinasi itu untuk merumuskan skema yang akan dilakukan dalam upaya pengendalian inflasi di Surabaya,” kata Eri, dilansir dari Antaranews.com, Kamis, 8 September 2022.
Mengenai kenaikan BBM, pihaknya telah mengadakan rapat terkait barang-barang yang terdampak. Tidak hanya itu, ia meminta Dinas UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya guna mengecek harga bahan kebutuhan pokok.
“Kepala Dinkopdag sudah saya minta terus menjaga inflasi di Surabaya. Apa saja dampaknya yang naik, langsung kami lakukan pasar murah,” ujarnya.
Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos mengungkapan bahwa operasi pasar setiap hari tersebut telah dilakukan sejak Jumat, 26 Agustus 2022 hingga hari ini.
“Ini untuk menekan dan menstabilkan harga telur di pasaran, makanya dalam setiap operasi pasar ini mereka lebih menitikberatkan pada komoditi telur,” kata Yos.
Pihaknya telah berkeliling kecamatan guna menstabilkan harga telur. Bahkan, dalam sehari, menggelar operasi pasar di dua lokasi kecamatan yang berbeda.
“Hingga hari ini kami sudah menggelar operasi pasar di 10 kecamatan,” katanya.
Dari operasi pasar tersebut, pihaknya telah menjual gula pasir kemasan 1 kilogram sebanyak 477 kilogram, beras kemasan 5 kilogram sebanyak 253 kilogram, minyak goreng 535 liter, daging ayam broiler sebanyak 50 kilogram, dan telur ayam negeri sebanyak 618 kilogram.
BACA: Penyesuaian Harga BBM, Polres Malang Bagikan Sembako ke Sopir Angkot
BACA: Tolak Harga BBM Naik, Mahasiswa Blokade Jalan dan Duduki Gedung DPRD Lumajang
(SUR)