SEOUL: Pesta Halloween di Seoul, Korea Selatan (Korsel) memakan korban. Sebanyak 120 orang dikabarkan tewas dan ratusan lainnya menderita luka-luka setelah terhimpit dan terinjak-injak dalam kerumunan, pada Sabtu 29 Oktober 2022 malam.
“Sedikitnya 146 orang tewas dan lebih dari 150 terluka dalam perayaan yang berujung pada massa yang terhimpit dan terinjak-injak di Itaewon, Yongsan-gu, Seoul,” sebut laporan Korea Herald, Minggu 30 Oktober 2022.
Menurut otoritas pemadam kebakaran pada pukul 4:00 pagi pada Minggu 30 Oktober 2022, pihaknya mulai menerima laporan pasien yang mengalami kesulitan bernapas pada pukul 10:22 Sabtu malam 29 Oktober 2022.
“Dari 120 orang yang meninggal, 74 dibawa ke rumah sakit dan 46 dibawa ke gimnasium dalam ruangan serbaguna di dekatnya. Mengidentifikasi almarhum diperkirakan akan memakan waktu,” menurut petugas pemadam kebakaran.
Diketahui bahwa sebagian besar yang tewas berusia 20-an. Para pejabat memperkirakan bahwa jumlah korban akan terus meningkat sepanjang hari.
Pemadam kebakaran mengeluarkan tanggapan tahap pertama pada pukul 10:38 malam. pada hari Sabtu, dan kemudian meningkatkannya ke tahap tiga pada pukul 11:50. Sebanyak 848 personel, termasuk 364 petugas pemadam kebakaran, dikerahkan untuk menangani kecelakaan itu dan 142 ambulans dikerahkan.
BACA: Cegah Terorisme, BNPT Buka Warung NKRI di Surabaya dan Banyuwangi
Sekitar pukul 11:30 malam, petugas penyelamat melakukan CPR pada puluhan orang yang pingsan di dekat Hotel Hamilton di Itaewon. Laporan awal mengatakan ada sekitar 50 pasien yang mengalami serangan jantung di tempat kejadian.
Sekitar 100.000 orang berada di distrik hiburan sepanjang hari pada hari Sabtu untuk merayakan akhir pekan Halloween pertama tanpa masker dan langkah-langkah jarak sosial sejak awal pandemi covid-19.
Menyusul laporan insiden tersebut, Presiden Yoon Suk-yeol berkata, "Semua kementerian dan lembaga terkait, yang dipimpin oleh menteri administrasi publik dan keamanan, harus melakukan segala upaya untuk segera memberikan bantuan kepada para korban," menurut Lee Jae-myung, Juru Bicara
Kantor Wakil Presiden Korsel.
(TOM)