MALANG: Pasangan suami istri (pasutri) diciduk Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Jalan Joyo Utomo, RT04/RW04, Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Senin 16 Agustus 2021. Pasutri tersebut ditangkap di dua lokasi yang berbeda.
"Sekitar jam 12.30 WIB, ada penangkapan di Jalan Joyo Utomo gang IV. Penangkapan nggak di rumah tapi di pinggir jalan. Pulang solat duhur. Pas waktu pulang, di tengah jalan di tangkap," kata saksi mata Muhammad Abid, 35, saat ditemui Medcom.id.
Abid menceritakan, sosok yang ditangkap ialah seorang warga setempat berinisial A. Warga tersebut merupakan pemilik toko aksesoris FS di wilayah tersebut.
"Istrinya diambil (ditangkap) di rumah (toko FS) sekitar jam 13.00 WIB. Yang (ditangkap) di jalan suaminya. Banyak yang nangkap. Sekitar 6-8 orang. Yang nangkap naik nggak pake seragam (polisi)," ungkapnya.
Sosok A diakui Abid cukup baik kepada warga sekitar. Bahkan A disebut sering beribadah ke musala di sekitar rumahnya. A diketahui telah tinggal di kawasan tersebut sejak delapan tahun lalu.
BACA: Heboh Camat di Sumenep Suruh Curi Sapi Warga Tak Mau Vaksin, Catut Nama Bupati
"Orangnya royal sama warga, baik. Enaklah. Ngobrol-ngobrol sama tetangga juga enak. Solatnya rajin. Mobilnya di parkir di gang IV, kalau malam itu diambil, di bawa pulang," terangnya.
Sementara itu, salah seorang karyawan toko aksesoris FS, Harti, mengaku baru dua tahun bekerja dengan A. Dia menyebutkan tidak menemukan kegiatan yang mencurigakan dari A selama bekerja disana.
"Pak A aslinya Jombang. Di sini sih sudah lama. Pak A memang tinggal di sini rumahnya jadi satu dengan toko. Nggak ada yang mencurigakan, biasa," katanya.
Harti menerangkan, toko aksesoris FS juga berjualan secara darimg. Dia mengaku kerap berbincang dengan A terkait stok barang. Ia pun mengaku tidak mengetahui informasi apa pun terkait penangkapan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Medcom.id, saat penangkapan berlangsung Tim Densus 88 mengamankan sejumlau barang bukti yang dibawa dalam kantong plastik. Sejauh ini, belum diketahui jaringan terduga teroris tersebut.
(TOM)