LUMAJANG : Lahan pertanian seluas 20 hektare (ha) di Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang, Kabupaten Lumajang berubah menjadi aliran lahar akibat erupsi Gunung Semeru. Aneka komoditas pertanian habis tertimbun material vulkanis yang sangat tebal. Para pemilik lahan pun hanya bisa pasrah melihat kenyataan itu. Namun, mereka tetap berharap bisa memanfaatkan lahan itu kembali setelah kondisinya benar-benar aman.
Pantauan di lapangan, material abu vulkanis itu masih mengeluarkan asap pabas, sehingga warga maupun pemilik lahan pertanian tidak berani mendekat. Mereka hanya melihat dari jauh sambil mencari dan mengira-ngira batas lahan pertaniannya. "Ini semuanya lahan pertanian. Tapi habis semua terkana lahar," kata salah satu pemilik lahan, Aisyah.
Kepala Desa Supit Urang Nurul Yakin Pribadi mengatakan, 20 ha lahan persawahan juga menghubungkan antara Desa Supit urang dan Desa Curah Kobokan. Namun, akibat terjangan lahar, kondisinya kini terpisah dengan kedalaman 20 meter dan lebar mencapai 300 meter.
Baca Juga : Bertambah 4, Total Sementera Korban Erupsi Semeru 43 Orang
"Ada sekitar 50 orang yang memiliki lahan persawahan ini. Semuanya sudah bersertifikat. Karena itu, warga berharap bisa memanfaatkannya lagi," tuturnya.
Nurul mengatakan, jika warga sudah direlokasi dari Dusun Sumbersari, lahan pertanian itu rencananya akan memanfaatkan menjadi tambang pasir warga. "Ke depan kalau sudah dingin, jelas igin dikelola lagi, supaya mendapatkan hasil," katanya.
(ADI)