SUMENEP: Terlahir tanpa lubang anus, seorang balita di Kabupaten Sumenep Jawa Timur harus menjalani hidup dengan kesakitan. Sempat dua kali gagal berobat karena tidak punya biaya.
Balita penderita atresia ani atau cacat tanpa lubang anus tersebut adalah Asyifa (2,7 tahun) asal Desa Kangayan Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Untuk buang air besar (bab) harus mengalami proses kembung dan sakit di bagian perut selama berjam-jam.
Sakit ini dirasakan karena saluran pembuangannya yang kecil menyatu dengan pembuangan air kencing.Kondisi seperti ini dialami balita tersebut sejak lahir.
Sementara orang tuanya tidak bisa berbuat banyak karena tidak memiliki biaya dan memang kurang mendapat sorotan. Sebab, lokasi rumahnya yang berada di kepulauan yang jarak tempuhnya 12 jam perjalanan laut dar pusat kota Sumenep.
BACA: Kuning dan Apek, Beras Bansos di Jombang Dijadikan Pakan Ayam
“Keluarga sebenarnya sempat dua kali mengusahakan untuk berobat, Namun gagal karena dimintai dana Rp 50 juta untuk berobat ke daerah Bali. Kami tidak punya uang sebesar itu, " cerita tante Asyifa, Maisyaroh.
Kondisi orang tuanya yang miskin, memaksa sang ayah mencari biaya pengobatan hingga harus bekerja ke Malaysia. Sementara ibunya menemani dan merawat Asyifa yang terus menangis kesakitan saat ingin BAB.
"Saat ini, Asyifa dan ibunya sudah satu bulan di Kota Sumenep untuk mencari bantuan keringanan pengobatan dari Pemerintah Sumenep, " ucapnya.
(TOM)