Ekspor Perdana Plywood, Jujuk Malaysia dan Singapura

Produksi plywood kembali menggeliat setelah sempat lesu di tengah pandemi (Foto / Metro TV) Produksi plywood kembali menggeliat setelah sempat lesu di tengah pandemi (Foto / Metro TV)

BONDOWOSO : Setelah ditutup selama empat bulan dan seluruh karyawannya dirumahkan dampak pandemi, pabrik ply wood, Bondowoso kembali beroperasi. Dengan menggandeng swasta, pabrik milik BUMN tersebut langsung mengekspor ke dua negara. Yakni Malaysia dan Singapura dengan nilai Rp1,5 milyar dari target Rp45 milyar enam bulan kedepan. 

Sebelumnya, penutupan dilakukan setelah PT Indah Karya mengalami penurunan sejak Januari hingga April setelah ekspor plywood ke beberapa negara di asia dan eropa ditutup akibat pandemi covid 19. Bahkan, perusahaan nyaris kesulitan keuangan untuk kembali beroperasi. Sehingga, negara harus menggandeng pihak sasta, yakni PT Buana Kassiti,untuk bisa kembali beroperasi. 

"Suntikan anggarakan tahap pertama senilai Rp5 milyar digunakan untuk mengaktifkan kembali proses produksi hingga bisa melakukan eskpor," kata Dirut PT Indah Karya, Nel Adianto.

Adianto menyebut ekspor ke Malaysia dan Singapura dengan nilai Rp1,5 milyar dari target Rp45 milyar untuk enam bulan ke depan. 

"Kami berharap dengan hadirnya peran PT Buana Kassiti, kami akan terus memperluas ekspor ke sejumlah negara dan keseriuasan pihak swasta ini akan dibuktikan dengan pengembangan pabrik lebih besar dan lebih canggih," terangnya. 

Sementera itu, CEO PT Buana Kassiti Group, Joko Suranto mengatakan ekspor plywood ini akan diperluas ke beberapa negara di asia dan eropa, terlebih telah ada permintaan dari Taiwan dan Jerman yang menjadi pasar baru ekspor plywood.

"Kondisi ini membuat serapan tenaga kerja yang melibatkan masyarakat lokal bertambah dari 400 pekerja menjadi 750 pekerja," terangnya. 

Dia juga mengatakan peningkatan kualitas barang ekspor berupa barang jadi akan ditingkatkan. Selain bisa menyedot banyak pekerja dengan target 2000 orang, beroperasinya kembali pabrik juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan petani budidaya pohon sengon yang selama ini menjadi bahan baku utamanya. 

"Untuk membangun negeri dengan kondisi sulit seperti masa pandemi ini bisa dilakukan siapa saja baik dari pihak swasta dengan BUMN. Selama kita berbuat baik dengan memikirkan serapan tenaga kerja lokal, kita juga dapat meningkatkan ekonomi secara nasional," ujarnya. 
 


(ADI)

Berita Terkait