Bocah Tenggelam di Sungai Brantas Malang Ditemukan Setelah 21 Hari Pencarian

Mayat korban ditemukan dan dievakuasi petugas setelah 21 hari pencarian (Foto / Istimewa) Mayat korban ditemukan dan dievakuasi petugas setelah 21 hari pencarian (Foto / Istimewa)

MALANG : Bocah hilang di aliran Sungai Brantas, Kota Malang akhirnya ditemukan setelah 21 hari pencarian. Korban berinisial RPT (10), warga Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ditemukan di Bendungan Sengguruh dalam kondisi tidak utuh.

Kapolsek Panjen, Kompol Sri Widyaningsih membenarkan telah ditemukan sosok mayat di kawasan Bendungan Sengguruh, Senin 10 Juli 2023 siang. “Ditemukan warga yang mencari rumput, lapor polsek ya kita datang ke Sengguruh,” katanya.

Tidak ada identitas yang melekat pada tubuh korban, ditambah lagi tubuhnya sudah hancur. Sebagian tangan dan kepalanya sudah hilang. "Sudah hancur sebagian tangannya sudah hilang, anak-anak kayaknya. Tangan kiri hilang, terus kepala. Dada tinggal tulang aja juga, kaki yang masih utuh," ucap Widya.

Diduga jenazah yang ditemukan tersebut merupakan PT yang dilaporkan hilang bersama RF (10) saat bermain bersama teman-temannya di aliran sungai Brantas yang tak jauh dari rumahnya. "Kemungkinan (korban PW), sekarang dibawa ke RSSA. Keluarga juga sudah di sana," ucapnya.

baca juga : Sudah 2 Pekan, Jemaah Haji asal Probolinggo Hilang di Arab Saudi Belum Ditemukan

Sementara itu, dari hasil identifikasi di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RS Saiful Anwar Malang. Jasad itu identik dengan korban bernama Putra Wijayanto warga Bumiayu, yang hilang 21 hari lalu atau tepatnya pada Senin 19 Juni 2023. Keluarga korban mendatangi halaman Instalasi Forensik. Tampak pula anggota Inafis Satuan Reskrim Polres Malang, anggota SAR, BPBD, relawan dan perangkat kampung Bumiayu.

Anggota Inafis Polres Malang sempat memberi penjelasan kepada keluarga korban. Usai ada penemuan, pihaknya segera mendata adanya orang hilang. Asumsi pun mengarah pada korban Riski Putra Wijayanto yang tenggelam Juni lalu, saat mandi di sungai Brantas Bumiayu. Terlebih kata petugas, fase kematian jenazah diperkirakan sama dengan masa waktu menghilangnya korban tenggelam TKP Bumiayu.

Jenazah korban Sengguruh sendiri memiliki ciri khas berbadan kecil, layaknya tubuh atau tulang anak kecil. Diketahui, dua bocah SD hanyut di aliran sungai Brantas, Kota Malang. Operasi SAR lalu dibuka untuk mencari korban hingga akhirnya dihentikan tujuh hari kemudian. Satu korban bernama M Rifki (10), sempat ditemukan pada Rabu 21 Juni 2023 pagi, di DAM Blobo Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Korban Riski Putra Wijayanto (10) merupakan siswa SDN 4 Bumiayu dan tercatat sebagai warga Jalan Talas RW 05, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Orangtua kandung tinggal di Bumiayu dan orang tua angkat di Pakisaji.


(ADI)

Berita Terkait