Kembali Semburkan Awan Panas, Ini Deretan Misteri Gunung Semeru

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Clicks: Hari ini, Gunung Semeru di Jawa Timur kembali menyemburkan guguran awan panas sekitar pukul 06.35 WIB. Jarak luncur guguran awan panas tersebut diperkirakan mencapai empat sampai lima kilometer.

Gunung Semeru memang sudah menunjukkan aktivitas vulkaniknya sejak Desember 2020 lalu. Warga sekitar pun diminta tetap waspada karena aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang masih fluktuatif. 

Terlepas dari itu semua, apakah kamu tahu, di balik keindahan dan kegagahan Gunung Semeru, terdapat mitos tentang gunung api tersebut lho. Yuk, simak beberapa misteri dari Gunung Semeru sebagai berikut.

1. Cerita seram kawasan Kelik

Bagi yang pernah mendaki Gunung Semeru, tentunya sudah tidak asing lagi dengan kawasan Kelik. Kawasan ini merupakan tempat permakaman para pendaki yang meninggal di Semeru. Dari beberapa batu nisan di sana, terdapat salah satu batu yang tertuliskan nama aktivis tersohor, yakni Soe Hok Gie.

Tak jarang juga banyak pendaki yang kesurupan di kawasan Kelik. Berdasarkan cerita yang ada, para pendaki ini dirasuki oleh roh manusia atau roh binatang.

2. Misteri patung Arcopodo

Para pendaki biasanya menjadikan kawasan Arcopodo sebagai tempat peristirahatan. Area ini merupakan dataran luas yang berlokasi di kaki Gunung Semeru.

Menurut cerita rakyat setempat, terdapat dua patung prajurit dari Kerajaan Majapahit di sana. Dari namanya saja, Arcopodo memang berarti dua arca atau dua penjaga. 

Tetapi, yang membuat seram adalah patung tersebut hanya bisa dilihat oleh orang yang punya mata batin. Banyak pendaki yang mengaku pernah melihat dua patung ini dalam ukuran yang berbeda-beda. Ada yang menyebutkan seukuran anak kecil dan ada juga yang mengatakan seukuran raksasa.

3. Tempat tinggal para dewa

Kalau tadi membahas kawasan di kaki gunung, sekarang kita membahas mengenai puncak gunung tertinggi di tanah Jawa, yakni Mahameru. Berdasarkan kisah yang beredar, puncak dari Gunung Semeru ini merupakan tempat tinggal para dewa. Keyakinan masyarakat dahulu menyebutkan bagi yang ingin mendengarkan suara-suara dewa, maka mereka harus semedi di kawasan tersebut.

4. Ranu Kumbolo

Setiap orang yang pernah mengunjungi Ranu Kumbolo atau Danau Kumbolo, pasti akan terpesona dengan keindahan panorama yang ditawarkan. Sehingga tak salah jika Ranu Kumbolo ini dijuluki sebagai surganya Semeru.

Siapa sangka di balik keindahannya, ternyata Ranu Kumbolo ini menyimpan misteri lho. Danau tersebut dipercaya ditinggali oleh banyak ikan mas. Warga setempat pun tidak tahu asal-usul dari ikan mas tersebut.

Konon katanya ada mitos tentang ikan mas penunggu Ranu Kumbolo. Menurut cerita yang beredar, terdapat penampakan sesosok wanita yang kerap muncul di kawasan ini. Wanita itu biasanya muncul dengan mengenakan kebaya warna kuning. Kedatangannya akan ditandai dengan adanya kepulan asap saat bulan purnama datang.

5. Tanjakan cinta

Sebelum mencapai Ranu Kumbolo, terdapat jalur pendakian yang harus dilewati. Jalur tersebut dinamakan tanjakan cinta. Walaupun tanjakannya tidak terlalu terjal, tetapi jalurnya panjang dan cukup membuat para pendaki kelelahan.

Kabarnya, apabila kalian bisa mendaki jalur pendakian ini tanpa istirahat dan menengok ke kanan serta kiri, maka kisah percintaan yang diimpikan bisa terkabul. Itulah mengapa tanjakan ini dikenal sebagai tanjakan cinta.

6. Gunung Semeru disebut bapaknya Gunung Agung

Sejumlah masyarakat Bali mempercayai bahwa Gunung Semeru merupakan Bapak dari Gunung Agung di Bali. Tak jarang juga, masyarakat Bali melakukan upacara sesaji untuk para dewa-dewa yang ada di Gunung Semeru. Upacara adat di Gunung Semeru ini biasa dilakukan setiap delapan sampai dua belas tahun sekali.

7. Pesan Mbah Dipo

Seperti gunung besar Indonesia lainnya, Gunung Semeru juga memiliki juru kunci atau biasa disebut dengan kuncen. Mbah Dipo merupakan sosok kuncen yang ceritanya paling dikenal. 

Tugas dari Mbah Dipo adalah menjaga Gunung Semeru agar tetap asri dan aman. Sayangnya, kini Mbah Dipo sudah tiada. Tetapi, ada wejangannya yang sampai saat ini masih dikenang oleh para pendaki, yakni sebagai berikut.

“Jika gunung meletus, berlarilah ke arah sungai, jangan menuju ke Gunung Sawur.”

Bagaimana clickers? Apakah kalian percaya dengan mitos-mitos tersebut?


(SYI)

Berita Terkait